Mahasiswa Polbangtan Kementan Magang MBKM Ternak Perah di Luar Kampus
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Koperasi SAE Pujon di Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali dipilih mahasiswa/i Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Malang sebagai lokasi kegiatan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] yang merupakan kegiatan magang praktik di luar kampus.
Kelompok 6 MBKM Polbangtan Malang yang diketuai Saifullah Yusuf Arizal, beranggotakan Nurul Ayu Maharani Susanto, M Herdiansyah, Rinda Rusfira Amelia, Ika Yolanda Rista Safika dan Fatika Rahmasari Agip hadir di Koperasi Sae Pujon pada Jumat [6/10].
Kegiatan MBKM tersebut sejalan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Kementan menargetkan banyak milenial Indonesia untuk terjun menjadi petani milenial yang selalu berinovasi.
“Petani milenial perlu terus dibekali kemampuan manajerial, agenda intelektual, dalam rangka terus meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan kolaborasi," katanya.
Tentunya, kata Dedi Nursyamsi, regenerasi petani menjadi suatu keniscayaan yang turut berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Di tempat terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa pihaknya sangat concern dalam mewujudkan regenerasi petani yang unggul dan berkualitas.
"Implementasi Program MBKM memberi kesempatan mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan talentanya sehingga siap memberikan kontribusi pada sektor pertanian," katanya.
Setibanya di Koperasi SAE Pujon, mahasiswa peserta MBKM mendapat pengarahan dari pembimbing eksternal, Yustian Dwi Cahyo yang mengingatkan bahwa Koperasi SAE Pujon merupakan stakeholder yang menjadi mitra Polbangtan Malang untuk menggembleng mahasiswa/i di bidang ternak perah.
"Dalam proses magang, mahasiswa mendapat tugas ke beberapa unit, baik unit inti yang terdiri atas persusuan, peternakan, pakan dan sumber daya manusia serta pada unit diversivikasi seperti unit rearing atau pemelihaan ternak, dengan evaluasi kegiatan setiap minggu," katanya.
Yustian menambahkan, kegiatan pada unit masing-masing akan difokuskan terkait teknologi dan bioteknologi seperti pada unit peternakan terkait insenminasi menggunakan semen sexing,
"Unit persusuan bioteknologi fermentasi yogurt serta beberapa teknologi terkait uji kualitas susu dan digitalisasi pos penampungan susu pada tingkat peternak serta teknologi dalam analisis kualitas bahan baku konsentrat sapi perah," katanya lagi.
Bukan hanya itu, mahasiswa juga dilibatkan pada Program Percepatan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku [PMK] dalam upaya mewujudkan Jatim Bangkit setelah wabah PMK. Mahasiswa juga akan dilibatkan pada Program Penanganan Limbah Peternakan Sapi Perah yang mengacu pada pertanian berkelanjutan.
"Hal ini merupakan tujuan utama dari fokus pemerintah menuju Indonesia Zero Emission 2060," kata Yustian.
Menurutnya, mahasiswa akan selalu diajak evaluasi beserta diskusi terkait isu-isu global dunia peternakan pada umumnya. Tujuannya, mendidik mahasiswa agar memiliki jiwa tangguh serta memiliki manajemen problem solving yang baik sehingga mampu bersaing secara nasional maupun internasional. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
