Resonansi CSA, Kementan digandeng Pemprov Sumut gelar Bimtek di Kotanopan

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Resonansi CSA, Kementan digandeng Pemprov Sumut gelar Bimtek di Kotanopan
PROGRAM SIMURP: Bimtek CSA di Mandailing Natal, Sumut berlangsung satu hari di BPP Hutaimbaru Kecamatan Kotanopan, yang diikuti 20 peserta terdiri atas penyuluh, POPT, Pengawas Benih Tanaman [PBT] dan petani muda.

Mandailing Natal, Sumut [B2B] - Pemerintah daerah [Pemda] mendukung Kementerian Pertanian RI dalam mengawal dan mendampingi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] pada 24 kabupaten di 10 provinsi di antaranya Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai di Sumatera Utara.

Upaya tersebut ditempuh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara [Pemprov Sumut] menggandeng Kementan untuk melaksanakan program utama daerah melalui pelatihan dan Bimbingan Teknis [Bimtek] seperti digelar di Kabupaten Mandailing Natal bagi keberlanjutan CSA belum lama ini.

Penyuluh Pusat Kementan, Susi Deliana melaporkan Bimtek di Mandailing Natal berlangsung satu hari di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Hutaimbaru Kecamatan Kotanopan tentang CSA bagi penyuluh, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan [POPT], Pengawas Benih Tanaman [PBT] dan petani muda setempat.

Kegiatan Bimtek CSA tersebut mendukung Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] serta kesiapan petani dan penyuluh dalam menghadapi fenomena El Nino di semua BPP Kabupaten Langkat. Selain juga untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani.

Pengembangan CSA yang diusung Kementan bersama Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang terus mendorong dan mengawal pertanian berwawasan iklim CSA, agar tetap kreatif dan inovatif dalam mitigasi perubahan iklim global.

"Fokus kerja Kementan pada 2024 adalah memperkuat produksi berbagai komoditas pokok seperti padi dan jagung di tengah perubahan iklim global," kata Mentan Amran.

Upaya tersebut, katanya, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang meminta peningkatan produksi komoditas strategis. "Satu tahun ini, fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai meski dibayangi El Nino. Kita berupaya menekan dulu impor agar bisa swasembada."

Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa keberhasilan kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders terkait.

"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaman serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.

Bimtek CSA bertujuan menyosialisasikan Program CSA SIMURP di Sumut serta mendukung penguatan BPP sebagai pusat pembelajaran serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani bersama penyuluh CSA.

Terpisah, Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP Bustanul Arifin Caya mengatakan Kementan melalui Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] BPPSDMP Kementan, berupaya meningkatkan keterlibatan penyuluh untuk aktif menjalankan Lima Peran dan Fungsi BPP KostraTani.

"BPP sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat jejaring kemitraan," katanya.

Sementara Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengharapkan petani dan penyuluh yang sudah menerapkan teknologi CSA dapat menyebarluaskan ´kisah sukses´ penerapan CSA pada petani lainnya agar terus menerapkan teknologi CSA secara mandiri dan berkelanjutan.

"Daerah agar berperan aktif mengawal dan mendampingi kegiatan CSA secara luas dan berkelanjutan. Tak kalah penting, replikasi dan resonansi teknologi CSA secara masif melalui sosialisasi di luar lokasi SIMURP," katanya dalam kesempatan terpisah.

Sri Mulyani juga mengapresiasi pada petani bersama kelompok taninya maupun Gapoktan melaksanakan penerapan teknologi CSA dan pendampingan penyuluh serta berbagai pihak yang mendukung keberhasilan kegiatan penerapan teknologi CSA seperti di Mandailing Natal.

"Dibuktikan kepada kita semua adanya peningkatan hasil produksi dan produktivitas padi dilokasi demplot CSA yang berdampak pada meningkatan pendapatan petani serta mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya lagi.

Sasaran Bimtek adalah sosialisasi paket teknologi CSA dan Program Genta Organik serta kesiapan petani dan penyuluh menghadapi fenomena El Nino pada seluruh BPP di Mandailing Natal.

Hadir tiga narasumber yang merupakan penyuluh dari lokasi kegiatan CSA di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai serta dari UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura [PTPH] Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara.

Materi Bimtek meliputi tiga judul. Pertama, tentang Teknologi Irigasi Intermiten atau Alternate Wetting and Drying [AWD] dan penggunaan varietas unggul baru yang adaptif terhadap perubahan iklim. Kedua, Pemupukan Berimbang melalui Penggunaan PUTS, Kalender Tanam [Katam] dan Jajar Legowo [Jarwo]. Sementara POPT Pemprov Sumut mengulas tentang Pembuatan Pupuk Organik dan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan. [timsimurpkementan]

 

Mandailing Natal of North Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.