Mahasiswa Polbangtan Kementan Magang Pertanian Organik di Dairi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Magang Pertanian Organik di Dairi
POLBANGTAN MEDAN: Mahasiswa mengikuti kelembagaan petani yang dibina oleh Yayasan Petrasa Dairi, yang membimbing mahasiswa mengembangkan pertanian organik dan memperhatikan kondisi lingkungan.

Dairi, Sumut [B2B] - Sejumlah mahasiswa/i Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Semester V dari Polbangtan Medan mengikuti praktik magang pertanian organik yang dikelola Yayasan Petrasa di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] berbobot 21 Satuan Kredit Semester [SKS] tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan penyelesaian Tugas Akhir [TA].

Ada pun beberapa kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa MBKM melakukan kegiatan budidaya pertanian secara organik, baik pada tanaman pangan dan hortikultura. Mahasiswa juga mengikuti kegiatan pelatihan pengendalian hama dan penyakit pada sayuran secara organik.

Langkah tersebut sejalan keyakinan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju dan modern.

“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Dia menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, dengan mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berpesan agar mahasiswa magang MBKM dapat menyelesaikan kegiatan magang dan TA dengan sebaik-baiknya agar dapat lulus tepat pada waktunya.

"Kegiatan MBKM Polbangtan Medan merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama studi di kampus ke dalam situasi praktik yang sebenarnya," katanya.

Selama program MBKM, tambah Yuliana, mahasiswa dapat belajar banyak hal, memperluas jaringan profesional dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja dan wirausaha.

"Mahasiswa juga mengikuti kelembagaan petani yang dibina oleh Yayasan Petrasa Dairi, tak hanya itu Petrasa selalu menekankan dan membimbing mahasiswa untuk melakukan pertanian organik dan memperhatikan kondisi lingkungan," katanya lagi.

Yuliana menambahkan, mahasiswa juga memberikan inovasi kepada para petani, untuk memberdayakan sumberdaya alam untuk dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida alami untuk menunjang pertanian organik.

"Mereka juga dapat berkontribusi positif pada lokasi magang mereka dan mendapat pengalaman berharga selama magang, untuk mempersiapkan diri bagi masa depan mereka dalam membangun pertanian yang berkelanjutan," katanya. [ira/timhumas polbangtanmedan]

Dairi of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.