Kualitas Penyuluh Pertanian Meningkat, Ekonomi Daerah Melonjak

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kualitas Penyuluh Pertanian Meningkat, Ekonomi Daerah Melonjak
POLBANGTAN MEDAN: Kementan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani yang harus didukung penyuluh sebagai mitra sejajar petani, mengingat peran penting petani dan penyuluh sebagai SDM pertanian.

Aceh Selatan, NAD [B2B] - Kinerja penyuluh pertanian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam [NAD] khususnya Kabupaten Aceh Selatan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga kapasitas dan kompetensinya harus terus ditingkatkan sebagai pendamping dan pengawal petani di lapangan.

"Keberadaan penyuluh sangat strategis, mengigat posisinya lebih baik dari petani dan perannya menjadi guru petani," kata Anggota DPD RI, Abdullah Puteh saat membuka Bimtek di Aceh Selatan, Sabtu [23/4].

Menurutnya, walau dunia semakin maju dan modern namun tidak dapat mengabaikan apalagi meninggalkan pertanian, karena hasil produksi pertanian merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi tiap saat.

"Semakin maju pertanian makin jaya dan makmur masyarakatnya. Kita harus bangga bergelut di sektor pertanian. maka diharapkan Bimtek ini menjadi pemicu agar pertanian Aceh Selatan bisa maju seperti dulu," kata Abdullah Puteh, mantan Gubernur DI Aceh.

Dia mengingatkan bahwa Aceh Selatan pernah dikenal sebagai salah satu dari tiga wilayah penghasil pala terbesar di Indonesia, bahkan 70% kebutuhan pala dunia berasal dari Aceh Selatan maka tingkatkan kembali produksi pala dengan menerapkan inovasi teknologi didukung Kredit Usaha Rakyat [KUR].

Harapan tersebut sejalan dengan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar daerah-daerah di Indonesia tetap mempertahankan posisi sebagai sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun peternakan.

"Sektor pertanian bertanggungjawab menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia saat ini maupun ke depan, yang diharapkan dapat berkontribusi bagi pangan dunia," kata Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian ke depan menuntut kemampuan sektor penyedia pangan lebih maju, mandiri, dan modern yang menuntut hadirnya SDM unggulan berkompeten. 

"Kementan pun melakukan berbagai cara agar peningkatan SDM pertanian berjalan masif dan sistematis," kata Dedi Nursyamsi.

Bimtek menghadirkan narasumber Suharwandi dan M Hasrul mengulas tentang aplikasi dalam mendukung kegiatan usahatani dan penerapan dalam sistem jajar legowo, sementara Indrayani dan Dirhamsyah elaborasi tentang era teknologi 4.0 menuju Smart Farming dan budidaya nilam. 

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa Polbangtan Medan mendukung upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh untuk memajukan pertanian di wilayahnya.

"Saat ini kondisi kita tidak mudah, bukan hanya Indonesia  juga dunia akibat pandemi Covid-19, namun sektor pertanian tetap tumbuh positif. Berusaha di sektor pertanian khususnya smart farming sangat menjanjikan, terutama generasi muda," kata Yuliana dalam sambutan yang disampaikan Wakil Direktur I, Nurliana.

Wadir I Nurliana menambahkan bahwa Kementerian Pertanian RI berupaya meningkatkan kesejahteraan petani yang harus didukung penyuluh sebagai mitra sejajar petani, mengingat peran penting petani dan penyuluh sebagai SDM pertanian.

Sekretaris Daerah Pemkab Aceh Selatan, Cut Syazalisma mengatakan bahwa penentu kebangkitan perekonomian setelah pandemi Covid-19 di sektor pertanian ditentukan oleh kinerja penyuluh yang adaptif pada inovasi teknologi terkini agar tidak tergilas oleh kemajuan teknologi.

"Penyuluh harus mengetahui perkembangan dan pertambahan nilai dari produk pertanian. Petani harus cerdas dalam berproduksi menyesuaikan dengan musim dan mengetahui pemasaran produk yang dihasilkan," kata Cut Syazalisma.

Sementara Kepala Dinas Tanaman Pertanian, Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan diwakili Kabid Penyuluhan Mukhtarman menyoroti tentang peningkatan kapasitas petani dan penyuluh sebagai garda terdepan pertanian. [timhumaspolbangtanmedan]

South Aceh of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.