Mentan Lepas Ribuan Mahasiswa Polbangtan Kawal Program Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Lepas Ribuan Mahasiswa Polbangtan Kawal Program Pertanian
POLBANGTAN MEDAN: Mentan Amran Sulaiman memasangkan topi pada perwakilan mahasiswa secara simbolis, menandai pelepasan ribuan mahasiswa Polbangtan untuk mendukung program strategis Kementan.

Bogor, Jabar [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melepas 1.000 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] lingkup Kementerian Pertanian RI untuk ikut terlibat pada program pertanian modern serta Program Perluasan Areal Tanam [PAT]. Mahasiswa Polbangtan dinilai sangat strategis, terutama mendukung peningkatan produksi pertanian melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi.

"Sementara yang kami lepas kurang lebih seribu mahasiswa. Berikutnya mungkin bisa 5.000 bisa juga 10.000 orang. Mereka secara khusus akan mendapat tugas untuk menjaga pangan kita melalui optimasi pompa dan mekanisasi," kata Mentan Amran saat melepas secara simbolis mahasiswa Polbangta dan PEPI di Bogor, Jawa Barat, Senin [10/6].

Mentan Amran menegaskan, pelibatan mahasiswa merupakan strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang. Dia juga yakin, melalui upaya tersebut petani mampu mengambil keuntungan besar serta produksi pertanian meningkat.

"Ini strategi sederhana yang sangat menguntungkan anak muda. Kenapa? Kita sudah gunakan teknologi tinggi dan membuat petani milenial merasa terhormat," katanya.

Ke depan, pemerintah menargetkan memperbanyak pembangunan klaster-klaster khusus yang memiliki cara kerja modern dan bisa meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

“Minimal pendapatan untuk satu orang itu setara dengan gaji menteri. Kita sudah hitung kalau semua dikerjakan dengan baik pasti mampu mewujudkannya. Nanti kita akan bangun lebih banyak kluster yang diisi petani sekitar," katanya.

Mentan menambahkan, pertanian modern di antaranya harus menggunakan teknologi tinggi dan bukan mesin manual. Misalnya, mengolah tanah dengan traktor, panen menggunakan combine harvester, menanam menggunakan rice transplanter dan memupuk menggunakan drone.

"Jadi nanti mimpi kita. Rencana kita. Kluster pertanian modern Indonesia sejajar dengan negara maju. Maksudnya, khusus kluster ini yang lima ribu, 10 ribu hektar sejajar dengan negara maju sehingga anak-anak merasa untung, merasa pekerjaan ini bukan pekerjaan yang hina, tatapi terhormat," ujarnya. [ira/timhumas polbangtanmedan]

Bogor of West Java [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid at the Aceh Provincial Government Agriculture and Plantation Service office, to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area. Attended by the Head of the Aceh Province Agriculture and Plantation Service, Cut Huzaimah and a number of heads of district and city agricultural services.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.