Kementan Sokong Mahasiswa Polbangtan Medan Kuasai `Digital Marketing`

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Sokong Mahasiswa Polbangtan Medan Kuasai `Digital Marketing`
POLBANGTAN MEDAN: Peserta 136 terdiri atas 56 mahasiswa Semester III Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan 70 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.

Medan, Sumut [B2B] - Era perkembangan digital yang semakin pesat menyebabkan aktivitas pemasaran tidak bisa lagi hanya mengandalkan strategi konvensional, namun sudah harus berbasis digital. Hal itu memicu peningkatan kebutuhan digital marketer [pemasar online] setiap tahunnya.

Kementerian Pertanian RI menyokong upaya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menghasilkan SDM pertanian unggul, berdaya saing, profesional dan mandiri sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri, khususnya yang bergerak di bidang pertanian.

Polbangtan Medan belum lama ini menggelar Sertifikasi Digital Marketing selama lima hari, 17 - 21 September secara online [daring]. Peserta 136 terdiri atas 56 mahasiswa Semester III Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan 70 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan. 

Pelaksanaan uji kompetensi bekerjasama dengan  Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Retail Indonesia yang merupakan perpanjangan tangan Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP] dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi di bidang perdagangan [retail] dengan nomor lisensi: BNSP-LSP-913.  

Upaya Polbangtan Medan sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan inovasi teknologi bagi kemajuan dan peningkatan hasil pertanian.

"Sekarang ini, kalian punya era yang lebih bagus dari era saya dulu. Kenapa? Sekarang kamu bisa tahu kapan datangnya hujan, seperti apa panen, seperti apa hama dan lainnya, cukup dari smartphone. Jadi manfaatkanlah teknologi ini sebaik-baiknya," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Kementan berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian dan meningkatkan jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. 

Targetnya, katanya lagi, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta menekan urbanisasi. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Polbangtan Medan sebagai perguruan tinggi vokasi, perlu membekali mahasiswa dengan berbagai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha, industri dan kerja [DuDiKa].

"Kompetensi tersebut merupakan bentuk pengakuan secara resmi akan penguasaan keterampilan individu di bidang tertentu," katanya dalam sambutan pembukaan yang disampaikan Wakil Direktur II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya.

Menurutnya, unit kompetensi yang diujikan mencakup identifikasi elemen pemasaran perusahaan, analisa lingkungan agribsinis, menambah pelanggan retail daring, memberdayakan media sosial untuk menarik pelanggan retail, dan aktivitas pemasaran digital untuk bisnis retail. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.