Nominator Pemprov, Kementan Verifikasi KWT Nomine Penghargaan CSA 2023
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Kelompok Wanita Tani [KWT] menjadi salah satu kategori peraih Penghargaan SIMURP 2023. Penilaian dilakukan melalui verifikasi on the spot pada sejumlah KWT, untuk memilih KWT level Nasional dari lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] pada 24 kabupaten di 10 provinsi.
Ada 11 KWT yang diusulkan 10 pemerintah provinsi [Pemprov] lokasi kegiatan CSA, Pemprov selaku Nominator [pengusul] menunjuk KWT yang menjadi Nomine [diusulkan] untuk bersaing meraih Penghargaan SIMURP 2023.
Teknologi CSA dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].
Penghargaan SIMURP 2023 diberikan bagi KWT yang mampu meningkatkan pengembangan usaha bisnis produk olahan hasil pertanian dan meningkatkan pendapatan keluarga petani melalui kegiatan SIMURP.
Program SIMURP mendorong pembentukan KWT sebagai upaya keterlibatan kaum perempuan secara langsung dalam kegiatan pengolahan hasil pertanian. Peran ganda wanita sangat strategis dalam peningkatan nilai tambah pengolahan hasil pertanian bagi peningkatan pendapatan keluarga petani.
Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa fungsi KWT harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
"Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM yang tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pemerintah berupaya memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumber daya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani.
"Pencapaian tujuan tersebut melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif, pengembangan diversifikasi usaha dan penanggulangan kemiskinan," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, pembinaan dan pendampingan KWT merupakan langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani.
Penilaian KWT
Program SIMURP berkontribusi pada pembangunan pertanian, menunjang peningkatan produksi pertanian, produktivitas, indeks pertanaman [IP], pendapatan petani dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan pihaknya menggelar Penghargaan SIMURP 2023 bagi KWT untuk memberikan apresiasi pada kinerjanya.
"Hal ini tidak terlepas dari peran KWT sebagai kumpulan petani/pelaku utama yang melaksanakan kegiatan penerapan teknologi CSA SIMURP," katanya yang juga menjabat Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan [Pusluhtan].
Bustanul mengingatkan, Program SIMURP memberikan apresiasi kepada KWT yang mampu meningkatkan pengembangan usaha bisnis produk olahan hasil pertanian dan meningkatkan pendapatan keluarga petani melalui kegiatan SIMURP diberikan penghargaan.
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan penetapan penghargaan bagi KWT dilaksanakan melalui proses penilaian yang obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Hasil penilaian tersebut harus memberikan gambaran yang akurat dan terukur terhadap kinerja KWT yang dinilai," katanya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penilaian KWT, adalah penilaian harus mempunyai hubungan dengan kinerja KWT yang dinilai, adanya standar atau ukuran yang dipakai untuk menilai kinerja KWT dan sistem penilaian yang mudah dipahami dan dimengerti. [timsimurpkementan]
Jakarta [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
