Pendampingan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Kabupaten Malang oleh Alumni Polbangtan Kementan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani

Malang, Jatim [B2B] - Guna mendukung Program Strategis dari Kementerian Pertanian RI menyediakan pangan masyarakat sebagai wujud ketahanan pangan, serta menindaklanjuti hasil Focus Group Discussion [FGD] Inisiasi Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Malang pada 9 September 2022 antara Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang melaksanakan Bimbingan Teknis [Bimtek] Pendampingan Kawasan Sentra Produksi Pangan oleh Alumni Polbangtan Malang di Kabupaten Malang.
Kegiatan Bimtek yang bertujuan membekali pemahaman dan keterampilan pendamping dalam melakukan pendampingan kepada petani di Malang dilaksanakan selama dua hari pada 3 - 4 Oktober 2022 di Pendopo Kecamatan Pujon dan Kabupaten Malang.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan berkomitmen untuk memaksimalkan semua aspek agar pendampingan yang diberikan terhadap petani di food estate bisa berjalan maksimal.
"Salah satunya lewat pembentukan Tim Pendampingan atau Detasharing food estate,” tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan mendukung penuh pendampingan petani sentra produksi pangan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Dengan pendampingan, kita bisa meningkatkan kemampuan petani. Alumni mampu bersinergi dengan penyuluh membangun SDM di Sumba Tengah,” tutur Dedi.
Turut hadir mewakili Direktur Polbangtan Malang, Andi Warnaen selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan [DTPHP] dan Camat Pujon serta peserta Bimtek bagi Pendamping di Kawasan Sentra Produksi Pangan Kabupaten Malang sebanyak 40 orang yang terdiri dari para alumni Polbangtan Malang.
Andi menyampaikan bahwa tugas para alumni adalah untuk membangun SDM pertanian khususnya dalam membangun kelembagaan petani serta kelembagaan ekonomi petani.
"Saat ini momentum tepat untuk masuk ke pertanian yang sekaligus membangun kemandirian pangan Indonesia. Kami akan terus berusaha membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan namun secara keseluruhan harus ditunjang adanya peningkatan profesionalisme dan daya saing pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian," tandasnya.
Menurutnya, terbangunnya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani di Kawasan sentra produksi pangan dapat menambah areal perluasan tanaman baru, peningkatan indeks pertanaman, peningkatan produksi dan produktivitas. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.