Gerakkan Program PAT, Kementan dan DPR RI gelar Bimtek Petani dan Penyuluh

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gerakkan Program PAT, Kementan dan DPR RI gelar Bimtek Petani dan Penyuluh
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [kiri] mengajak petani dan penyuluh Kutacane mendukung program ketahanan pangan seperti dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI HM Salim Fikri saat membuka Bimtek.

Kutacane, Aceh [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama DPR RI kembali melakukan Bimbingan Teknis [Bimtek] bagi petani dan penyuluh. Kali ini, giliran petani dan penyuluh Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam [NAD] pada Minggu [9/6].

Tujuan kegiatan Bimtek, merupakan target Kementan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian di daerah tersebut.

Kegiatan Bimtek diinisiasi oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan, yang dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, HM Salim Fikri didampingi Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini serta dihadiri oleh jajaran Muspida Aceh Tenggara.

Kegiatan Bimtek sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Arman yang melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan Indonesia, sekaligus menjadi Lumbung Pangan Dunia 2033 dan mencegah krisis pangan global yang tengah mengancam banyak negara di dunia.

“Jika kita tidak bergerak cepat melakukan swasembada pangan, bisa saja kita akan mengalami krisis pangan. Untuk itu, kita harus berupaya terlepas dari ketergantungan negara lain dalam hal penyediaan pangan,” katanya.

Langkah-langkah percepatan untuk swasembada sudah dilakukan oleh Mentan Amran Sulaiman, di antaranya melalui Program Perluasan Areal Tanam [PAT] dengan titik berat pada pengunaan lahan rawa menjadi lahan persawahan, pompanisasi dan penanaman padi gogo di lahan sawit.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa target akselerasi percepatan adalah terwujudnya swasembada pangan pada 2026 mendatang, sehingga Indonesa dapat menekan impor.

Kegiatan Bimtek di Kabupaten Aceh Tenggara dibuka oleh Anggota DPR RI, HM Salim Fikri, yang menegaskan bahwa tujuan Bimtek untuk mendukung peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di Kabupaten Aceh Tenggara.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan kondisi pangan di negara tidak sedang baik-baik saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementan meluncurkan Program Perluasan Areal Tanaman [PAT].

“Jika sekarang masih bisa makan, mugkin itu hanya butuh beberapa waktu lagi. Itu terjadi karena iklim yang berdampak pada pertanian yang kita kelola,” katanya.

Yuliana Kansrini mengharapkan seluruh peserta Bimtek turut mendukung program PAT. "Manfaatkan semua lahan yang ada, jangan biarkan kosong."

Yuliana juga berharap kegiatan bimtek ini bisa bermanfaat bagi petani dan penyuluh untuk menambah wawasan dengan mengetahui kondisi pertanian saat ini.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggaran, Mustapa Kamal berharap para petani dan penyuluh dapat memanfaatkan lahan-lahan sawit yang ada untuk terus produksi dengan menanam padi gogo.

“Saat ini baru 80 hektar lahan yang ditanami, dari jumlah lahan 579 Ha. Kami harapkan, Bimtek ini bisa meningkatkan SDM petani dan penyuluh sehingga mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” katanya. [yenni/ira/timhumas polbangtanmedan]

Kutacane of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.