Kementan Survei Endline Petani dan Penyuluh CSA Karawang & Indramayu


Kementan Survei Endline Petani dan Penyuluh CSA Karawang & Indramayu
PROGRAM SIMURP: Kegiatan Survei Endline yang dihadiri petani dan penyuluh CSA, dipimpin oleh Project Manager SIMURP, Sri Mulyani [tengah kiri] didampingi Penyuluh Pusat Kementan, Susi Deliana dan Hasan Latuconsina serta Siti Nurjanah.

PENGEMBANGAN inovasi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] yang diusung Kementerian Pertanian RI melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] diakui berdampak positif bagi pertanian nasional.

Program SIMURP merupakan integrasi empat kementerian dan lembaga [K/L] yakni Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR], Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.

Pada proyek yang didanai dengan pinjaman dari Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia [AIIB] maka setiap K/L memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Kendati demikian, seluruh kegiatan pada K/L yang terlibat diharapkan akan berkontribusi pada tujuan utama proyek yakni ´Peningkatan Pelayanan Irigasi dan Penguatan Akuntabilitas Pengelolaan Skema Irigasi´.

Dalam hal peningkatan pelayanan irigasi, ada dua indikator sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan, yaitu area yang terfasilitasi dengan layanan irigasi/drainase baru atau direhabilitasi dan persentase Intensitas Pertanaman [IP].

Kementerian Pertanian RI dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] sebagai Unit Pelaksana Proyek Tingkat Nasional/National Project Implementation Unit [NPIU] dipercaya untuk mendorong indikator capaian peningkatan IP dari 180% menjadi 200%.

Guna mencapai tujuan tersebut, NPIU pada BPPSDMP Kementan menyusun pendekatan menggunakan teknologi budidaya Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA].

Penerapan metode CSA diklaim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan pertanian berkelanjutan.

Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tugas dan fungsi Penyuluh  harus ditingkatkan selaku pendamping dan pengawal petani meningkatkan produktivitas pertanian.

"Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi," katanya.

Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa keberhasilan kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders terkait.

"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya. 

Dalam upaya mengetahui kinerja pelaksanaan Program SIMURP mulai dari percepatan target, iimplementasi dan evaluasi dampak awal program, maka dilakukan Survei Endline SIMURP

Terkait dengan tujuan survei tersebut, Tim SIMURP mengunjungi dua lokasi kegiatan CSA di Jawa Barat, Kabupaten Karawang dan Indramayu. Kunjungan dipimpin oleh Project Manager SIMURP, Sri Mulyani didampingi oleh deputi teknis, konsultan dan supporting staff.

Turut hadir sejumlah koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] setempat, penyuluh, ketua dan anggota kelompok tani inti, petani dan anggota pelaksana kegiatan Scalling Up, ketua dan anggota Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Kelompok Wanita Tani [KWT] setempat.

Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan bahwa kegiatan Survei Endline bermanfaat bagi petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas.

"Bahkan dengan penggunaan teknologi CSA dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah bahkan bisa direplikasikan oleh petani di kecamatan lainnya," katanya.

Selama interview dengan pelaksana kegiatan SIMURP di kedua kabupaten, para petani setempat memberikan input dan menyatakan mendapat banyak manfaat dari Program SIMURP terutama penggunaan teknologi CSA yang diterapkan oleh petani didampingi penyuluh. [timsimurpkementan/advertorial]

 

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis