Mappalili

Kalender Tanam Tradisional Petani Pinrang Selaras Inovasi CSA


Mappalili
PROGRAM SIMURP: Mappalili merupakan penentuan kapan waktu yang tepat untuk mengolah tanah dan memulai menanam padi, baik Tanam Benih Langsung [Tabela] maupun Tanam Pindah [Tapin].

SEBELUM melakukan turun sawah, petani di Desa Marannu Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang di Provinsi Sulawesi Selatan terlebih dahulu menggelar ´Mappalili´ yang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat setempat.

Mappalili adalah tradisi turun temurun oleh nenek moyang petani di Desa Marannu. Pada saat Mappalili, selain dihadiri oleh para petani yang memiliki lahan sawah di wilayah tersebut.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Imam Desa atau orang yang dituakan untuk memimpin dan meminta do´a kepada sang Pencipta, agar tanaman padi terjaga dari hama tanaman sehingga hasilnya akan melimpah.

Imam Desa atau orang yang dituakan untuk memimpin acara, bersama beberapa tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat melakukan pengolahan tanah atau Mappammula pada satu sudut persawahan sebagai pertanda bahwa turun sawah pada wilayah tersebut telah dimulai.

Pengolahan lahan dimulai oleh Imam Desa atau tetua adat kemudian dilanjutkan dari unsur pemerintah kemudian tokoh masyarakat.

Kegiatan Mappalili juga menjadi salah satu kebudayaan berkearifan lokal yang tidak pernah lekang oleh waktu, tetap dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat petani di Desa Marannu hingga saat ini.

Bahkan ada beberapa daerah, yang petaninya tidak akan berani sama sekali turun sawah atau pamali sebelum melakukan ritual lantaran khawatir mendapat musibah.

Provincial Project Implementation Unit [PPIU] SIMURP Sulawesi Selatan, Hartati mengatakan Mappalili sebagai tradisi atau kearifan lokal sebiduk sehaluan dengan inovasi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] berupa Kalender Tanam [Katam] untuk diterapkan oleh petani.

Mappalili merupakan penentuan kapan waktu yang tepat untuk mengolah tanah dan memulai menanam padi, baik Tanam Benih Langsung [Tabela] maupun Tanam Pindah [Tapin] bermanfaat apabila petani mengikuti Katam di waktu yang tepat atau yang telah disepakati.

Manfaat utama Katam, tanaman padi dapat terhindar dari Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] yang diantisipasi dalam penentuan Katam.

Diketahui, Pinrang merupakan lokasi kegiatan inovasi CSA yang diusung Kementerian Pertanian RI bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] yang mencakup empat kecamatan yakni Mattiro Bulu, Watang, Mattiro Sompe dan Lanrisang.

Tradisi Mappalili sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya Katam yang diperkaya dengan pendekatan neraca air, yang memberikan informasi kondisi musim tanam ke depan dan potensi sumber daya air.

“Perubahan iklim menyebabkan kesulitan dalam menentukan waktu tanam karena terjadi pergeseran awal puncak musim hujan," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Kementan menyiapkan berbagai aplikasi teknologi untuk membantu usaha tani, terutama membantu petani dalam proses produksi.

"Hal ini salah satunya diwujudkan melalui aplikasi sistem informasi pemantauan pertanaman padi yang menggunakan citra satelit beresolusi tinggi untuk bisa membaca standing crop tanaman padi," katanya.

Semisal saja, kata Dedi Nursyamsi, luas lahan sawah di Jawa Barat lebih dari satu juta hektar. Dari areal itu terlihat luas lahan yang akan panen dan tersebar di mana saja. Begitu juga tanaman padi yang baru tanam atau lahan yang belum ditanami.

Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP Bustanul Arifin Caya mengatakan Program SIMURP mendorong penyuluh berwawasan CSA melaksanakan identifikasi sumber daya alam [SDA], sumber daya manusia [SDM] dan kelembagaan petani.

"Diikuti identifikasi potensi dan permasalahan, latihan dan kunjungan, penyuluhan dan layanan konsultasi teknologi budidaya, pendampingan penerapan teknologi sesuai spesifik lokasi yang efektif dan efisien," katanya.

Tak kalah penting, kata Bustanul, membangun jejaring kemitraan, layanan konsultasi bisnis, memfasilitasi permodalan dan asuransi.

Sementara Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani mengatakan CSA SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak.

"SIMURP terus mendorong dan mengawal penyuluh sebagai inovator, organisator, komunikator dan fasilitator untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha pertanian," katanya.[timsimurpkementan]

Terlepas dari makna atau filosofi dari Mappalili, sebagai manusia yang beragama, kita tetap menyerahkan hasilnya kepada sang Pencipta, yang mengatur dan memberi rejeki kepada hambanya.

Manusia memiliki usaha, dan hasilnya akan tetap ditentukan oleh Tuhan yang Maha Esa.

Kegiatan Mappalili di Desa Marannu dihadiri oleh regulator pertanian Kecamatan Mattiro Bulu sekaligus renaga penyuluh lapangan untuk Desa Marannu, Azis Thaba; Kepala Dusun Benteng Desa Marannu; M Rais, dan Kepala Dusun Punnia Desa Marannu P Muksin serta beberapa petani. [timsimurpkementan]

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis