PWMP Alumni Polbangtan Medan Lebarkan Sayap Usaha ke Bangka Belitung

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


PWMP Alumni Polbangtan Medan Lebarkan Sayap Usaha ke Bangka Belitung
POLBANGTAN MEDAN: Kelompok Kocak Kamsatria berdiri pada 2019 berawal dari PKL di Kecamatan Sidamanik sehingga dibentuklah Kocak [Kopi Becak] Kamsatria pada 2019 yang awalnya berjualan di lingkungan Asrama Polbangtan Medan.

Bangka, Babel [B2B] - Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian melalui Program PWMP terus digenjot oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya bagi Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] guna mendukung resonansi sekaligus lahirnya lebih banyak role model wirausahawan muda pertanian di Indonesia.

Hal itu diupayakan oleh Polbangtan Medan dengan mengerahkan tim yang terdiri atas dosen pembimbing dan panitia kegiatan PWMP Tahap Penumbuhan melaksanakan monitoring dan evaluasi [Monev] pada Kelompok Kocak Kamsatria Cabang Bangka di Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung [Babel] yakni Elrisa Ramadhani dan Popy Noviyanti.

Kelompok Kocak Kamsatria berdiri pada 2019 berawal dari PKL di Kecamatan Sidamanik sehingga dibentuklah Kocak [Kopi Becak] Kamsatria pada 2019 yang awalnya berjualan di lingkungan Asrama Polbangtan Medan. 

Kemudian dipecah berdasarkan domisili. Ada di Kabupaten Batu Bara, Mandailing Natal dan Kepulauan Bangka, dengan suntikan mendapat modal masing-masing Rp25 juta melalui Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] Alumni pada 2022. Kegiatan usahanya cukup menjanjikan dengan omset sekitar Rp3 jutaan per bulan. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi milenial adalah penentu kemajuan pertanian Indonesia. Tongkat Estafet pembangunan pertanian ada pada pundak para generasi muda.

Menurutnya, PWMP yang dihadirkan Kementan diharapkan dapat mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian.

‘’Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil , karena generasi milenial saat ini mulai sadar bahwa pertanian adalah ‘ tambang emas’ tanpa batas waktu,’’ katanya. 

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa PWMP diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda disekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mendukung pembangunan pertanian maju , mandiri dan modern.

‘’Program PWMP merupakan salah satu upaya untuk menepis stigma negatif tentang dunia pertanian khususnya dilevel generasi muda melenial,’’ katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan PWMP juga sekaligus menyasar anak muda untuk tertarik mengembangkan usaha tani.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya aktif melakukan pembinaan untuk mendorong PWMP. Polbangtan Medan merasa bertanggung jawab mempelopori pertanian dengan membina PWMP guna mendongkrak petani millennial khususnya di wilayah Sumatera bagian utara.

‘’Hingga saat ini penumbuhan belasan kelompok PWMP binaan Polbangtan Medan menunjukkan grafik meningkat, dengan menguasai bidang pertanian, hortikultura maupun peternakan baik dari hulu maupun hilir,’’ katanya.

Usaha Cafe Kocak Kamsatria Cabang Bangka yang diketuai Muhammad Bilal Ramadhani Jhosri, lulusan Polbangtan Medan 2021 juga aktif dalam kegiatan pameran dan bazar dengan menampilkan olahan minuman kopi seperti kopi susu gula aren, kopi smooth dan lainnya guna memperkenalkan minuman kopi kekinian di daerah Bangka. 

‘’Kocak Kamsatria cabang Bangka untuk saat ini hanya menerapkan pemasaran konvensional karena produknya masih berbentuk minuman siap saji dan juga di Bangka khususnya di Kecamatan Sungai Liat karena belum ada belanja online. Promosi yang saat ini dilakukan melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Untuk pangsa pasar, produk Coffee Kocak Kamsatria cabang Bangka menyasar ke anak muda hingga dewasa yang suka berkumpul, karena olahan kopi yang mereka sajikan menyesuaikan dengan selera anak-anak zaman kekinian hingga orang dewasa.

‘’Ke depan, saya berharap dapat mengembangkan usaha ini dengan bisa memproduksi kopi roasting-an sendiri dengan brand Kocak Kamsatria. Juga memperoleh sertifikat halal dan sertifikat Produksi Pangan Indusrti Rumah Tangga ( SPP- PIRT),’’ kata Bilal. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Bangka of Bangka Belitung [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.