Seminar Hasil PKL, SMK-PP Negeri Kementan Pertajam Kompetensi Siswa
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI terus berupaya memaksimalkan pendidikan vokasi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang inklusif, profesional, modern sesuai motto Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan (BPPSDMP).
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menaruh harapan besar pada generasi generasi penerus bangsa termaksuk generasi Z atau gen Z. Generasi ini sangat berpengaruh besar nantinya dalam pembangunan pertanian.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga mendorong agar vokasi pertanian melakukan link and match dengan industri salah satunya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah BPPSDMP Kementan, juga ikut andil untuk terus meningkatkan daya saing dan kompetensi siswa agar bisa bersaing di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi).
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso mengatakan salah satu cara mengembangkan kompetensi siswa yaitu melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk tingkat XII telah selesai pada Desember 2024 dengan pelaksanaan kurang lebih enam bulan.
Wakil Kepala Bidang Pengajaran, Estri Rahajeng menyampaikan setelah selesai melaksanakan PKL siswa dituntut untuk melakukan pembuatan dua laporan, yang pertama laporan kelompok dan kedua laporan individu.
“Tahap selanjutnya, setelah laporan disetujui pembimbing adalah ujian seminar laporan PKL dan ujian laporan individu," katanya.
Proses tersebut, kata Estri Rahajeng, merupakan cara untuk melihat seberapa besar pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan selama masa PKL di lokasi masing masing.
Kegiatan seminar laporan kelompok PKL yang dilaksanakan Senin (9/12) di Aula SMKPPN Sembawa berlangsung dalam empat sesi seminar dengan jumlah peserta seminar 157 yang terbagi dalam 20 kelompok. Tiap sesi berlangsung 90 menit ditambah pembahas sebanyak 160 siswa dari siswa tingkat XI dan audiance kelas X.
Selama seminar setiap kelompok memaparkan hasil kegiatan PKL sesuai dengan komoditi dan lokasi masing-masing.
Program studi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) lokasi PKL antara lain PT Pratama Nusantara Sakti, PT Hindoli Cargill, PT Pinago, PT Kelantan Sakti dan Pusat Penelitian Karet.
Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) pelaksanaan PKL akan dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Lago dengan komuditas padi pasang surut yang tersebar di tiga lokasi yakni Desa Banyu Urip, Desa Mulya Sari dan Desa Purwosari.
Program studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) melaksanakan PKL di PT Super Unggas Jaya, CV Pulau Jaya Mandiri Farm, CV Jovin Agro Farm, PT Semesta Mitra Sejahtera, Sumber Rejeki Farm dan BPTU HPT Sembawa. Sedangkan Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di My Bakery, LPPMPHP, Lab UNSRI Bukit, PTPN I Unit Regional I Musi Landas, PT Sinar Sosro.
Salah satu peserta seminar, Arwin menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini sangat bermanfaat untuk melatih komunikasi dan kemampuan persentasi, serta meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kelompok karena seminar dilaksanakan secara berkelompok. [titin/timhumas smkppnssmbawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.