Aplikasi Srikandi, Rajut Kemitraan Polbangtan Kementan dan BSIP Bangun Pertanian Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Aplikasi Srikandi, Rajut Kemitraan Polbangtan Kementan dan BSIP Bangun Pertanian Modern
POLBANGTAN MALANG: Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Hamyana [tengah] didampingi Tim Kepegawaian, Arsiparis dan Sekretaris Pimpinan Polbangtan Malang menerima kunjungan dari BSIP.

Malang, Jatim [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang menjadi tuan rumah kunjungan penting dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian [BSIP] dalam upaya mendalami aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi [Srikandi].

Pertemuan dihadiri BSIP Aneka Kacang, BSIP Jawa Timur dan BSIP Jestro di Ruang Sarasehan Polbangtan Malang pada Selasa [7/11] diterima oleh Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Hamyana didampingi Tim Kepegawaian, Arsiparis dan Sekretaris Pimpinan Polbangtan Malang.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, Srikandi merupakan aplikasi publik yang harus diimplementasikan di semua kementerian/lembaga termasuk Kementerian Pertanian RI dengan percepatan penerapan aplikasi Srikandi.

"Dinamika pekerjaan membuat beberapa pelayanan seperti surat menyurat terkesan lama, sulit ditelusuri keberadaannya, apalagi isinya," katanya. 

Dedi Nursyamsi menambahkan, dengan sistem yang terintegrasi satu dengan lainnya seperti pada Srikandi, maka kendala tersebut dapat mudah teratasi.

“Di era digital sekarang tuntutan akan penyajian data atau arsip surat -menyurat sangat penting," katanya lagi.

Kunjungan BSIP merupakan bukti semangat kolaborasi antara Polbangtan Malang dan BSIP untuk memperdalam pemahaman mengenai aplikasi Srikandi, yang dikembangkan sebagai alat yang berdaya guna dalam industri pertanian modern. Para peserta kunjungan mendiskusikan berbagai aspek aplikasi Srikandi dalam praktik pertanian sehari-hari.

Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Hamyana menyambut kunjungan tersebut sebagai langkah penting dalam mengembangkan inovasi di sektor pertanian. 

"Diharapkan, kerjasama yang semakin erat antara Polbangtan Malang dan BSIP akan memberikan dorongan besar dalam mewujudkan pertanian yang lebih produktif, efisien dan berkelanjutan," katanya.

Hamyana mengapresiasi kunjungan BSIP dalam upaya pemahaman aplikasi Srikandi sebagai bukti konkret, dari semangat kerjasama yang kuat antara Polbangtan Malang dan BSIP. 

"Kami sangat menghargai dedikasi BSIP yang telah meluangkan waktu dan usaha untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan kami," katanya.

Dalam dunia pertanian yang terus berkembang, kata Hamyana, pengelolaan informasi dan arsip yang efisien adalah hal yang sangat penting.

"Kami berharap kunjungan ini akan membantu kami dalam memahami lebih dalam potensi serta manfaat aplikasi Srikandi," katanya.

Polbangtan Malang berkomitmen untuk terus mendukung inovasi di sektor pertanian, dan kunjungan ini adalah langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut. 

"Kami percaya bahwa kerjasama erat antara Polbangtan Malang dan BSIP akan menjadi pondasi yang kuat untuk menghadirkan perubahan positif dalam dunia pertanian kita," kata Hamyana.

Diketahui, Srikandi adalah aplikasi umum dalam bidang kearsipan yang dirancang untuk mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan dengan menggunakan teknologi berbasis elektronik. 

Aplikasi Srikandi membantu dalam pengelolaan dan penyimpanan arsip secara efisien, memungkinkan akses yang mudah, serta memperkuat tata kelola pemerintahan melalui integrasi sistem yang dinamis. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.