Kementan Sinergi Pemkab Bangun Potensi Petani Muda Banyuwangi
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuwangi, Jatim (B2B) - Kementerian Pertanian RI bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) kembali menggelar kegiatan Pra District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Kabupaten Banyuwangi, Kamis (10/10).
Kegiatan Pra-DMSF dibuka oleh Project Manager Program YESS PPIU Jawa Timur Acep Hariri bersama Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Lukman Hadi. Dihadiri oleh 60 peserta terdiri atas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), petani muda, organisasi masyarakat, dan stakeholders terkait.
Upaya Polbangtan Malang selaku PPIU Program YESS Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bagi pemberdayaan petani muda.
"Program YESS dirancang untuk merespons tantangan di sektor pertanian dengan menyediakan dukungan yang komprehensif untuk optimasi produksi pangan," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program YESS merupakan salah satu program Kementan yang bertujuan mendukung dan mengembangkan wirausahawan muda sektor pertanian.
"Kementan melalui Program YESS, terus memberikan motivasi dan dukungan bagi para petani muda untuk terlibat dan mengembangkan usaha di sektor pertanian," katanya.
Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen pihaknya bagi Program YESS, untuk menjadi barometer menciptakan petani muda yang memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan SDM pertanian di dunia bisnis.
"Kementan berharap, kegiatan Pra District Multi Stakeholders di Pacitan, meningkatkan kemampuan petani muda Banyuwangi terhadap kebutuhan dunia usaha dan industri terhadap hasil produksi pertanian, sekaligus kolaborasi dengan sejumlah stakeholders," katanya.
Pra-DMSF Banyuwangi
Salah satu tujuan utama kegiatan Pra-DMSF di Banyuwangi adalah merumuskan Exit Strategy untuk Program YESS, sehingga setelah program ini berakhir, keberlanjutan pembinaan terhadap petani muda dapat terus berlanjut.
Acep Hariri menegaskan pentingnya dukungan semua pihak dalam mencapai hal tersebut.
"Banyuwangi memiliki potensi SDM pertanian yang besar. Dalam melaksanakan penumbuhan kewirausahaan dan menyiapkan tenaga kerja di bidang pertanian, tentu perlu adanya dukungan yang baik dari setiap OPD," jelasnya.
Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Lukman Hadi dalam sambutannya menekankan peran penting forum ini sebagai wadah untuk menampung aspirasi dari OPD dan stakeholder terkait, serta untuk merumuskan program lanjutan.
"Pra DMSF selain untuk menyerap aspirasi keterlibatan OPD, kami harapkan dalam kegiatan ini setiap peserta yang hadir dapat mengusulkan program yang akan dilanjutkan dalam rangka Exit Strategy Program YESS," katanya.
Dalam acara ini, Sekretaris Dinas Pertanian Banyuwangi, Ilham Djuanda menyampaikan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan program.
"Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi siap melakukan berbagai bentuk support untuk mendukung Exit Strategy Program YESS, guna memastikan keberlanjutan pembinaan petani muda," katanya. [didit/timhumas yessjatim]
Banyuwangi of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.