Pemkab Sergai Akui Pertanian CSA Tingkatkan Hasil Panen Tembus 9,3 Ton/Ha

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pemkab Sergai Akui Pertanian CSA Tingkatkan Hasil Panen Tembus 9,3 Ton/Ha
PROGRAM SIMURP: Dukungan Kementan bersama SIMURP melalui teknologi CSA terbukti meningkatkan produktivitas padi 9,3 ton/ha di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, yang melampaui target RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai pada 2021 - 2026.

Serdang Bedagai, Sumut [B2B] - Hasil panen padi di Dusun 7 Brohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban menembus 9,3 ton/ha Gabah Kering Panen [GKP] diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai [Pemkab Sergai] lantaran kelompok tani [Poktan] Mekar Jaya sukses menerapkan teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] SIMURP.

Apresiasi Pemkab Sergai dikemukakan Sekretaris Daerah  [Sekda] M Faisal Hasrimy mewakili Bupati H Darma Wijaya saat panen raya padi sawah di lahan kelompok tani [Poktan] Mekar Jaya di Dusun 7 Brohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, belum lama ini.

Panen raya merupakan puncak kegiatan Temu Lapang Petani/Farmers Field Day [FFD] yang digelar Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].

Mewakili Bupati Sergai H Darma Wijaya, Sekda M Faisal Hasrimy menyampaikan terima kasih pada Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumut yang mempercayakan kegiatan CSA dilaksanakan di Kabupaten Sergai.

"Kami bangga atas capaian lahan Poktan Mekar Jaya di Desa Sei Bamban. Satu hektar lahan, yang baru saja diukur dengan metode Hitung Ubinan, hasil panen bisa mencapai 9,3 ton per hektar padahal biasanya maksimal 7,5 ton per hektar saja," katanya.

Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman kepada jajarannya di Kementan maupun dinas terkait di daerah untuk melakukan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi untuk 2024.

“Tidak ada basa basi dalam membangun negeri ini. Kerja saja. Pertanian Indonesia hebat. Tahun 2017 swasembada, 2019 swasembada, 2020 swasembada. Berarti kita bisa,” katanya saat membuka Rakor Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung 2024 di Jakarta, Senin [30/10].

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan tentang manfaat teknologi CSA dari SIMURP untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global seperti fenomena El Nino, yang saat ini melanda Indonesia.

"Menghadapi musim kemarau panjang atau El Nino yang diprediksi mulai Juli hingga September 2023, Kementan mengimbau dinas pertanian provinsi serta kabupaten dan kota memanfaatkan sumber air yang ada," katanya.

Lampaui Target RPJMD
Kegiatan panen di Dusun 7 Brohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban dihadiri Project Manager SIMURP, Sri Mulyani; Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan [Ketapang] Pemprov Sumut, Lusyantini; Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Sergai, Fitriadi; Kepala Dinas Pertanian Sergai, Dedy Iskandar; Camat Sei Bamban, Donny Salfaria Simarmata; dan perwakilan Gapoktan dari seluruh Sergai.

Sekda Pemkab Sergai, M Faisal Hasrimy menambahkan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas Bupati H Darma Wijaya, sejalan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] Kabupaten Sergai 2021 - 2026 yakni meningkatkan produktivitas padi hingga 7 ton/ha.

"Pemkab sudah memasukkan pertanian dalam 7 Program Prioritas ´Sapta Dambaan´ yakni program Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan. Hari ini kita dapat membuktikan, dapat memenuhi bahkan melampaui target RPJMD. Tahun depan kita akan fokus untuk irigasi dan pertanian,” katanya.

Dukungan Kementan bersama SIMURP melalui teknologi CSA terbukti meningkatkan produktivitas padi 9,3 ton/ha, yang berarti melampaui target RPJMD Sergai 2021 - 2026.

“Artinya kita berhasil menerapkan teknologi CSA dengan baik di sini. Semoga dengan keberhasilan ini, kita dapat menjadi pilot project bagi petani lainnya di Sergai, bahkan Sumatera Utara,” tambahnya.

Project Manager SIMURP, Sri Mulyani menegaskan bahwa SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak. Pengelolaannya pada lintas empat kementerian dan lembaga yakni Bappenas, Kementan, Kementerian PUPR dan Kemendagri.

“Tujuan utama SIMURP meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, yang sejalan dengan program utama Kementan," katanya.

Sri Mulyani menambahkan, fokus kegiatan SIMURP adalah CSA untuk mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK] dan meningkatkan pendapatan petani di lokasi kegiatan SIMURP.

Sementara Sekretaris Dinas Ketapang Pemprov Sumut, Lusyantini memuji CSA SIMURP Sergai yang merupakan salah satu satu daerah berstatus lumbung padi di Sumut.

“Diharapkan kegiatan CSA dikembangkan kelompok tani lainnya di Sergai. Jika perlu, undang Gapoktan di seluruh Sergai untuk belajar menerapkan teknologi CSA dari SIMURP agar produktivitas padi meningkat dan petani sejahtera,” katanya. [timsimurpkementan]

Serdang Bedagai of North Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.