Didukung CSA, Subang `Memanggil` Generasi Milenial Bangun Pertanian

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Didukung CSA, Subang `Memanggil` Generasi Milenial Bangun Pertanian
PROGRAM SIMURP: Asisten Daerah II Pemkab Subang, Hidayat [ke-2 kanan] dan Kepala Dinas Pertanian Subang, Nenden Setiawati [ke-3 kanan] bersama generasi milenial Subang yang mendukung pengembangan pertanian CSA di Subang.

Subang, Jabar [B2B] - Kabupaten Subang di Provinsi Jawa Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, kendati demikian, generasi milenialnya enggan terlibat lantaran stigma usang, yang kini tak lagi relevan disematkan.

Teknologi inovasi dan digitalisasi seperti Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] menjadikan pertanian layak menjadi sumber penghidupan dan kegiatan usaha yang menguntungkan bagi generasi milenial Subang.

Fakta dan harapan tersebut dikemukakan Asisten Daerah II Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Subang, Hidayat, Sabtu [11/11] saat membuka Expo Produk Pertanian [X-Proper] mewakili Bupati H Rujimat.

Hidayat pada kegiatan X-Proper yang didukung Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] mengajak generasi milenial Subang, untuk mendukung dan terlibat di sektor pertanian sebagai konsumen dan pelaku.

Upaya tersebut sejalan harapan Presiden RI Joko Widodo, yang berharap lebih banyak lagi generasi milenial Indonesia memilih profesi menjadi petani maupun peternak, karena sektor yang paling kuat saat ini adalah pertanian.

"Ketika hampir semua sektor tumbuh negatif, pertanian justru tumbuh positif 1,75 persen," kata Presiden Jokowi.

Hal senada dikemukakan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan Indonesia sehingga menjadi lumbung pangan dunia di 2033.

“Jika kita tidak bergerak cepat melakukan swasembada pangan, bisa saja kita akan mengalami krisis pangan. Untuk itu kita harus berupaya terlepas dari ketergantungan negara lain dalam hal penyediaan pangan,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti pencapaian tujuan pembangunan pertanian, mensyaratkan proses pembelajaran tiada pernah berhenti.

"Generasi milenial sebagai cikal bakal petani milenial dan wirausahawan muda pertanian harus beradaptasi melihat peluang dan memenangkan kompetisi melalui teknologi dan inovasi," ujar Dedi Nursyamsi.

Asisten Daerah II Pemkab Subang, Hidayat mengatakan kegiatan Expo Produk Pertanian [X-Proper] membuktikan bahwa sektor pertanian adalah tumpuan masa depan rakyat Indonesia. Sejumlah Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Kelompok Wanita Tani [KWT] pada 14 kecamatan di Kabupaten Subang menampilkan produk olahan unggulan.

Kegiatan X-Proper di kantor Kepala Desa Tambakdahan merupakan kolaborasi Dinas Pertanian Pemkab Subang bersama stakeholders seperti Pusat Layanan Usaha Terpadu - Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah [PLUT KUMKM], Dinas Kominfo dan pelaku usaha retail Subang.

Kepala Dinas Pertanian Subang, Nenden Setiawati mengapresiasi kegiatan X-Proper mendorong KEP dan KWT berwawasan CSA mengembangkan produk pertanian dari hulu ke hilir.

"Penyuluh yang mendukung pelaksanaan Program SIMURP di Subang telah menumbuhkan dan membina KEP dan KWT melalui bimbingan teknis, pendampingan analisa usaha, hingga memfasilitasi pengadaan alat untuk produksi," katanya.

Tampak hadir Lidia, penyuluh pada Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] BPPDSMP Kementan dan Kevin Firdaus, Ketua Tim Metoda dan Informasi Bidang Penyuluhan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jawa Barat mewakili pemerintah pusat dan daerah, untuk mengevaluasi dan dan mendorong peningkatan kualitas dan pemasaran produk. [timsimurpkementan]

Subang of West Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.