Kementan Lepas 13 Alumni Polbangtan Malang Ikuti Program SSW ke Jepang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Lepas 13 Alumni Polbangtan Malang Ikuti Program SSW ke Jepang
POLBANGTAN MALANG: Direktur Setya Budhi Udrayana [ke-4 kanan] bersama sejumlah alumni yang mengikuti Program SSW Jepang; perwakilan SSW Jepang [ke-4 kiri], Wadir III Andi Warnaen dan Project Manager PPIU, Acep Hariri [ke-3 kiri].

Bogor, Jabar [B2B] - Guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku petani milenial terdidik, Kementerian Pertanian RI melepas 13 alumni Polbangtan Malang mengikuti Program Specified Skilled Workers [SSW] untuk bekerja pada sejumlah perusahaan pertanian dan peternakan di Jepang.

Pelepasan Peserta Program SSW Jepang dan Magang Taiwan dilakukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi di Bogor pada Malam Puncak kegiatan Millennial Indonesia Agropreneur [MIA] di Polbangtan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat [3/10].

Kegiatan pelepasan tersebut dihadiri Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti; perwakilan Program SSW Jepang di Jakarta; Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU YESS Jawa Timur, Acep Hariri.

Diketahui, kegiatan MIA terdiri atas Pameran Produk Petani Milenial, lomba fashion show, mewarnai dan menggambar dengan tema pertanian, Penghargaan Program YESS dan Pembukaan Pelatihan Smart Agribisnis, Peningkatan Kapasitas Ekspor serta Pelepasan Peserta Magang Taiwan dan Specified Skilled Workers [SSW] ke Jepang.

Upaya BPPSDMP Kementan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang berupaya melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan.

“Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras pada 2027, dengan produksi beras dari lahan sebesar 10 juta ton. Syaratnya, setiap tahun ada peningkatan lahan satu juta hektar, sehingga terjadi penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahun," katanya.

Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menekankan tentang peran penting petani milenial dalam pembangunan pertanian.

"Keberhasilan dalam menyediakan pangan untuk populasi yang terus meningkat serta upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ekspor pertanian bergantung pada generasi milenial," katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan pendidikan vokasi menjadi kunci persiapan mereka sebagai penerus pembangunan pertanian dan menjawab tantangan keamanan pangan, yang merupakan hal vital bagi keberlangsungan bangsa.

“Petani milenial adalah penentu utama bagi perkembangan pertanian, dan melalui pendidikan yang tepat, mereka akan mampu menjadi pilar kuat dalam mendukung pertanian Indonesia ke depannya," katanya lagi.

Sementara Kapusdiktan, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa kegiatan MIA yang mengusung tema ´Penumbuhan Petani Milenial dalam Mendukung Regenerasi Petani dan Ketahanan Nasional´ berlangsung selama dua hari, 3 - 4 November 2023 di Polbangtan Bogor.

Kegiatan MIA 2023 merupakan sebuah kegiatan untuk  memfasilitasi mahasiswa Polbangtan, petani muda dan generasi milenial saling bertukar pengalaman dan membangun jejaring antar wirausaha muda pertanian.

Kepada alumni Polbangtan Malang yang akan mengikuti Program Magang Taiwan dan SSW Jepang, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udarayana mengingatkan tentang peran mereka sebagai bagian penting dari upaya Kementan mendorong dan mengawal regenerasi pertanian. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.