Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian, Suswono mengatakan, pemerintah tidak melarang import 13 produk hortikultura, tetapi hanya mengatur waktu impor dengan mempertimbangkan pasokan hortikultura dari produksi lokal.

"Kita tidak pernah melarang impor, tetapi hanya mengatur jenis dan volume buah impor, jadi memang nggak ada pelarangan," kata Mentan Suswono di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta.

Menurut Mentan, ketika panen raya di dalam negeri maka produk hortikultura sejenis yang berasal dari luar negeri harus dilarang diimpor. Jadi, sifatnya hanya mengatur agar tidak merugikan petani.

Dia menambahkan, pengaturan impor untuk melindungi petani hortikultura lokal, karena, saat ini petani lokal sedang panen sehingga kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi tanpa harus melakukan impor.
 
"Kita mengatur impor hortikultura ini kan karena beberapa faktor mengapa kita melakukan itu. Tentu kita berharap importasi tidak menekan produk sejenis di dalam negeri," katanya.
 
Kementerian Pertanian, sedianya akan menetapkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dimana dalam RIPH ini ada 20 komoditas hortikultura yang diatur. Berdasarkan jumlah tersebut, Kementerian Pertanian akan memberikan informasi terkait panen di dalam negeri dan informasi tentang produk apa saja yang tidak boleh diimpor dalam waktu enam bulan ke depan.

"Karena, prinsip impor hanya untuk mengisi kebutuhan yang tidak tersedia di dalam negeri," kata Mentan.
 
Pemberian RIPH ini juga, kata Mentan, memperhatikan kemampuan dan kebutuhan hortikultura seperti buah dan sayur dengan mempertimbangkan permintaan dari turis maupun ekspatriat yang ada di Indonesia.