PWMP Kementan, Pusdiktan dan Polbangtan YoMa Koordinasi Potensi Alumni

Indonesian Govt Encouraged College Alumni to become Food Sector Entrepreneurs

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


PWMP Kementan, Pusdiktan dan Polbangtan YoMa Koordinasi Potensi Alumni
RAKOR PWMP: Kasubbid Peserta Didik - Pusdiktan, R Hermawan [kemeja kotak-kotak] dan Dr Rajiman [kanan] memimpin rapat koordinasi pengembangan potensi alumni Polbangtan YoMa [Foto2: Humas Pusdiktan]

Yogyakarta, DIY [B2B] - Potensi pemuda tani dan alumni Polbangtan YoMa dalam pengembangan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] menjadi pokok bahasan dalam rapat koordinasi Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP Kementan] dengan Polbangtan YoMa, untuk mendorong generasi petani menjadi pengusaha muda sektor pertanian, dalam mewujudkan regenerasi petani yang dirancang untuk penyadaran, penumbuhan, pengembangan dan pemandirian minat, keterampilan, jiwa kewirausahawan generasi muda pertanian.

"Alumni Polbangtan menjadi figur sentral PWMP merupakan sesuatu yang baru, maka Polbangtan YoMa diharapkan berperan aktif mengembangkan peluang bisnis bagi alumni yang kelak akan menjadi job creator  yang mumpuni di sektor agribisnis sebagai target utama dari PWMP," kata Kepala Subbidang Peserta Didik - Pusdiktan BPPSDMP, R Hermawan pada rapat koordinasi dengan Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman beserta jajarannya di Yogyakarta pada penghujung Juni lalu.

Hermawan menambahkan Pusdiktan BPPSDMP Kementan menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan minat pemuda dan sarjana mendukung pembangunan sektor pertanian, strategi awal adalah mengubah stigma tentang pertanian bukan hanya budidaya tanaman padi di sawah melainkan pengembangan sektor agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir yang membuka peluang kerja dan peluang usaha.

"Strategi berikutnya adalah menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di bidang pertanian agar para lulusan perguruan tinggi khususnya Polbangtan YoMa mampu mengembangkan potensinya menjadi pencipta lapangan kerja atau job creator ketimbang menjadi pencari kerja," kata Hermawan yang hadir mewakili Kabid Penyelenggaraan Pendidikan - Pusdiktan, Ismaya Parawansa.

Dr Rajiman menyambut baik dan mendukung penuh program PWMP, mengingat fungsi dan tugas Polbangtan YoMa sebagai unit pelaksana teknis [UPT] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi pertanian, terus berupaya menjadi center of agrosociopreneur development berbasis inovasi agribisnis.

Direktur Polbangtan YoMa menguraikan tentang dukungan civitas academica pada pengembangan agrosociopreneur produk minuman LimaO Syrup di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, hasil kolaborasi Polbangtan YoMa dengan Universitas Tanjung Pura [Untan] di Pontianak memotivasi mahasiswa dan alumni fakultas pertanian mengembangkan potensi produksi jeruk limau sebagai produk minuman olahan. Hasilnya menguntungkan petani lantaran menaikkan harga jeruk limau di tingkat petani ketimbang dijual langsung ke pasar, yang lebih banyak merugikan petani harus mengikuti harga pasar.

"Tentunya pengembangan alumni Polbangtan YoMa menjadi prioritas kami, apalagi didukung Pusdiktan BPPSDMP Kementan untuk PWMP," kata Dr Rajiman.

Menurutnya, Polbangtan YoMa sampai saat ini menggandeng perguruan tinggi mitra khususnya di DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Kalimantan antara lain Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Palangka Raya, Universitas Mulawarman, Universitas Tanjungpura, Universitas Negeri Surakarta [UNS], Universitas Gajah Mada [UGM], Universitas Diponegoro [Undip], Universitas Soedirman [Unsoed], SMK-PP Banjarbaru, SMK-PP Samarinda, SMK PP Pelaihari, dan SMK PP Moenadi.

"Kami sudah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan para perguruan tinggi mitra dan sudah mempersiapkan rencana pelaksanaan di lapangan," kata Dr Rajiman. [Hrm]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry develops the potential of farmer youth and alumni of agricultural vocational education in Yogyakarta, Polbangtan YoMa become a young entrepreneur in the agricultural sector, as part of a farmer regeneration program designed for awareness, growth, development and independence of the interests, skills and entrepreneurial spirit of the young generation of agriculture.