Lolos Uji Karantina, Sumbar Ekspor 108,4 Ton Olahan Kelapa ke Eropa dan AS

Indonesia`s West Sumatra Exports Coconut Processed to Europe and the US

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Lolos Uji Karantina, Sumbar Ekspor 108,4 Ton Olahan Kelapa ke Eropa dan AS
KINERJA BARANTAN: Kepala Barantan Ali Jamil [kanan] menjelaskan produk olahan yang mendapat sertifikat Phytosanitary kepada Staf Ahli Gubernur Sumbar, Muhammad Yani [kemeja merah] Foto: Biro Humas Kementan/Fajar

Padang, Sumbar [B2B] - Sekitar 108,4 ton produk olahan kelapa berupa air kelapa, santan dan kelapa parut senilai Rp1,74 miliar diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat [AS] dari Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatera Barat. Selama 2018, total ekspor olahan kelapa dari Sumbar mencapai 8.615 ton senilai Rp111,92 miliar, sementara hingga Juni 2019 telah mencapai 6.221 ton seniliari Rp82,85 miliar.

"Meskipun baru enam bulan sudah mencapai 72% dibandingkan dengan nilai dan volume ekspor 2018. Ternyata tidak hanya santan dan kelapa parut Indonesia yang laris dijual di mancanegara, air kelapa asal Sumbar juga sudah tembus ke pasar Eropa dan AS," kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Barantan] pada Kamis [1/8] saat melepas ekpor produk olahan kelapa Sumbar di Padang yang dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Sumbar, Muhammad Yani mewakili Gubernur Irwan Prayitno.

Menurutnya, dari tujuh komoditas pertanian yang diekspor hari ini, terdapat tiga produk olahan dari komoditas kelapa. Rinciannya, ekspor 108,4 ton senilai Rp1,74 miliar terdiri atas 35,2 ton santan kelapa senilai Rp612,7 juta tujuan Belanda dan Inggris; 37,2 ton kelapa parut senilai Rp827 juta tujuan Jerman dan Norwegia serta 36 ton air kelapa senilai Rp308 juta tujuan Inggris.

Muhammad Yani menyatakan bahwa potensi pertanian Sumbar harus didukung dengan potensi SDM pertanian yang andal dan kompetitif sehingga mampu menambah nilai manfaat, khususnya para pelaku bisnis agar mampu bersaing di mancanegara.

"Pemprov Sumbar mengapresiasi Kementan khususnya Barantan yang telah memfasilitasi kemudahan proses ekspor komoditas pertanian Sumbar," katanya.

Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Hernida Yanto, di tahun 2018 total ekspor olahan kelapa ini mencapai 8.615 ton senilai Rp111,92 miliar. Sementara pada 2019 mencapai 6.221 ton senilai Rp82,85 miliar.

Cangkang Sawit
Selain komoditas olahan kelapa, juga diekspor 11.000 metrik ton [MT] cangkang sawit tujuan Jepang, yang  merupakan komoditas ekspor terbesar dari Sumbar. Pada 2019, nilainya sudah mencapai 234 ribu ton atau senilai Rp234 miliar sebagai ekspor perdana bagi PT Pinang Mas Energy.

"Hal ini sejalan dengan kebijakan Mentan Amran Sulaiman dalam upaya percepatan akselerasi ekspor,  penambahan ragam komoditas menjadi salah satu program yang didorong selain menumbuhkan eksportir baru dari kalangan usahawan muda.

"Barantan dengan program Agro Gemilang, siap memberikan bimbingan  dan pendampingan teknis para eksportir komoditas pertanian ke pasar global," kata Eka HY.

Tiga komoditas pertanian lainnya yang mendapatkan sertifikat Phytosanitary pada hari ini adalah 173,2 ton kulit kayu manis tujuan Inggris, Prancis dan Singapura senilai Rp14,6 milyar; 102,7 ton pinang biji tujuan Thailand senilai Rp1,8 miliar dan 100,8 ton karet olahan tujuan India senilai Rp2,2 miliar.

"Sertifikat Phytosanitary merupakan jaminan yang diberikan Barantan bahwa komoditas tersebut telah melewati pemeriksaan karantina sebagaimana yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor," kata Eka HY. [Fajar]

Padang of West Sumatera [B2B] - Around 108.4 tons of processed coconut products in the form of coconut water, coconut milk and grated coconut worth IDR1.74 billion were exported to Europe and the United States from Teluk Bayur Port in Padang, West Sumatra province in Indonesia. During 2018, total coconut processed exports from West Sumatra reached 8,615 tons worth IDR111.92 billion, while as of June 2019 it had reached 6,221 tons worth IDR82.85 billion.