Digitalisasi Pertanian, Strategi BPPSDMP Kementan Sokong Regenerasi Petani

Indonesia Develops Agricultural Extension through the Social Media

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Digitalisasi Pertanian, Strategi BPPSDMP Kementan Sokong Regenerasi Petani
PENYULUH AHLI: Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono [berdiri] menjawab peserta pelatihan di BPP Jambi dalam kaitan Safari Ramadan di Kota Jambi [Foto: Humas BPPSDMP]

Kota Jambi, Jambi [B2B] - Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu sebagai bagian dari program regenerasi petani menjadi strategi utama Kementerian Pertanian RI di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPSDMP) untuk menarik minat generasi milenial ke sektor pertanian melalui program penyuluhan, pendidikan dan pelatihan. Generasi milenial adalah generasi Y dan Z yang banyak tertarik pada teknologi informasi dan media sosial, sehingga harus lebih banyak ekspos tentang rebranding profesi petani melalui Facebook, Instagram, Twitter.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono pada kegiatan Safari Ramadan, pada Rabu [15/5] berada di Balai Pelatihan Pertanian Jambi [BPP Jambi] untuk memberi pembekalan di hadapan hampir 100 peserta ´Pelatihan Dasar Fungsional bagi Penyuluh Pertanian Ahli dan Alih Kelompok bagi Penyuluh Pertanian di BPP Jambi yang berlangsung 8 - 21 Mei 2019.

"Visi dan misi kebijakan tersebut adalah mengembangkan potensi generasi muda sebagai inovator, menguatkan kelembagaan dan jaringan usaha pertanian yang berdaya saing, membangun jiwa sosioagripreneur generasi petani berwawasan kebangsaan yang responsif terhadap perubahan lingkungan strategis yang didukung para pemangku kepentingan," kata Momon Rusmono didampingi Kepala BPP Jambi, Sabir.

Menurutnya, tiga faktor utama sektor pertanian yang harus dipertimbangkan untuk menarik generasi muda ke pertanian yakni: produktivitas dan profitabilitas, kesempatan kerja, kenyamanan dan kepuasan kerja sesuai karakter generasi muda dengan pola pikir dan aktivitas dinamis, dengan ketertarikan tinggi terhadap inovasi teknologi.

"Merekalah generasi digital di era milenial yang lekat dengan teknologi, sehingga kementerian melakukan pendekatan pada pemanfaatan teknologi. Alsintan terbukti mampu menarik minat generasi muda menjadi operator traktor pengolah tanah, mesin tanam padi rice transplanter, dan combine harvester," katanya

Langkah strategis untuk membangkitkan ketertarikan dan semangat petani milenial adalah meningkatkan daya tarik bidang pertanian. Generasi muda yang menjadi sasaran untuk adalah generasi Y yang lahir 1981 - 1994 dan generasi Z yang lahir 1995 - 2010 sebagai generasi yang banyak tertarik pada teknologi informasi dan media sosial.

"Kebijakan pemerintah dan pemangku kepentingan harus berupaya menarik kaum muda pada pertanian dengan melakukan lebih banyak lagi ekpos bidang pertanian melalui teknologi informasi dan media sosial," kata Momon dalam Safari Ramadan di Kota Jambi.

Jambi City of Jambi [B2B] - Agriculture extension, education and training programs as part of policy of Indonesian Agriculture Ministry´s under the coordination of the Directorate General of Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development or BPPSDMP to attract young people to the agricultural sector as agropreneur. They are Y and Z generations who are interested in information technology and social media, so that agricultural extension must be more active through Facebook, Instagram, Twitter and Linkedin, according to senior Indonesian officials.

"Its mission is to develop the potential of young people as innovators, strengthen competitive business institutions and agricultural networks, develop a nationalistic socioagripreneur spirit towards strategic environmental changes," said Director General of BPPSDMP Momon Rusmono here on Wednesday [May 15].

According to him, the three main factors of agricultural sector to attract young people to agriculture are: productivity and profitability, job opportunities, comfort and job satisfaction according to the character of the young generation with dynamic mindset and activities, with high interest to  technological innovation. 

"They are the digital generation in the millennial era that is attached to technology, so the ministry approaches the use of technology. Agricultural machinery has proven to be able to attract young people to become operators of ground tractor, rice transplanter, and combine harvester," Rusmono said.

The strategic step to generate young agropreneur is to increase the attractiveness of agriculture. The young generation who were the targets for young agropreneur were generation Y who was born 1981 to 1994, and generation Z born in 1995 to 2010. Generations are much interested in information technology and social media.

"Government policies and stakeholders must try to attract young people to agriculture with more exposure to the agricultural sector in information technology and social media," Rusmono said.