Songsong Polbangtan, SMKPP Banjarbaru Siapkan TeFa dan 3 Prodi

Indonesia Developed Agricultural Polytechnic Education in Borneo

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Songsong Polbangtan, SMKPP Banjarbaru Siapkan TeFa dan 3 Prodi
PENDAMPINGAN OPTIMALISASI: Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Pusdiktan - BPPSDMP, Inneke K diterima Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Suherman SP MP, dan meninjau lahan bakal TeFa (Foto2: Humas Pusdiktan/Nizmah JH)

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Pengembangan fasilitas lahan praktik Teaching Farm/Factory (TeFa), tiga program studi (Prodi), prasarana dan sarana fisik didukung penyiapan dokumen pendirian politeknik pembangunan pertanian (Polbangtan) menjadi fokus Kementerian Pertanian RI terhadap pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru (SMK-PPN Banjarbaru) sebagai pendidikan vokasi pertanian di Kalimantan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

"SMK-PPN Banjarbaru sudah didukung berbagai fasilitas, dan siap transformasi menjadi Polbangtan, dan saat ini tengah dilakukan optimalisasi lahan-lahan praktik yang tersebar pada beberapa area di komplek sekolah menjadi TeFa," kata Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan pada Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Inneke Kusumawaty di Banjarbaru, Senin (18/2) saat pendampingan optimalisasi SMK-PPN Banjarbaru menjadi Polbangtan. 

Laman resmi SMK-PPN Banjarbaru menyebutkan total lahan sekolah lebih 35 hektar selain untuk gedung sekolah dan asrama pelajar; juga dimanfaatkan sebagai kebun sawit, hortikultura, karet, kakao, kopi; sarana praktik mesin pertanian (Alsintan), green house; beberapa laboratorium seperti pengolahan hasil, dan kultur jaringan; lahan irigasi dengan metode water sprinkle; dan lahan pengembangan tanaman pangan.

"Fasilitas pembelajaran dan praktik yang ada saat ini sudah memenuhi sebagian besar syarat pendirian Polbangtan," kata Inneke K yang didampingi Tim Subbid Kelembagaan, Nizmah J Hidayah dan diterima oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Suherman SP MP.

Menurutnya, Pusdiktan BPPSDMP Kementan juga mendukung penyiapan tiga Prodi: budidaya tanaman perkebunan, budidaya tanaman hortikultura, dan teknologi pengolahan hasil pertanian. Tak kalah penting adalah penyiapan berbagai dokumen pendirian Polbangtan ke kementerian dan instansi pemerintah terkait.

SMK-PPN Banjarbaru juga menyiapkan SDM profesional melalui kegiatan magang tenaga pendidik dan kependidikan di beberapa instansi dan perusahaan, yang menjadi mitra dunia usaha dan dunia industri (DuDi) dan disesuaikan dengan kurikulum yang sudah disusun. Saat ini mitra DuDi adalah PT Bisi, PT Eastwest Seed, PT Panah Merah, dan UD Sabila Farm.

"Sekolah juga mendapat kucuran program penumbuhan wirausahawan muda pertanian atau PWMP sebagai program andalan Pusdiktan untuk regenerasi petani muda, konsentrasi usaha pada tanaman pangan dan hortikultura," kata Inneke K.

Pusdiktan juga merencanakan membuka outlet teknologi hasil pertanian, dengan mendirikan kios pasar tanaman segar yang menampung hasil usaha praktikum pertanian siswa. (Niz)

Banjarbaru of South Borneo (B2B) - Development of Teaching Farm or TeFa practice facilities, three study programs, supporting infrastructure and facilities, and the establishment of agricultural development polytechnic documents become the focus of Indonesian Agriculture Ministry for development of  Banjarbaru´s Agricultural High School or the SMK-PPN Banjarbaru in South Borneo to the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan.

"The SMK-PPN Banjarbaru already supported by various facilities, and ready for transformation into Polbangtan, and at this time optimization of practice lands is being carried out to become the TeFa," said the Head of Institutional and Staffing of Agricultural Education Center, Inneke Kusumawaty here on Monday (February 18).

The official page of the SMK-PPN Banjarbaru states  total school land is more than 35 hectares in addition to school buildings and student dormitories; also used as oil palm plantations, horticulture, rubber, cocoa, coffee; facilities for agricultural machinery practice, green house; several laboratories such as processing agricultural products, tissue culture; irrigated land with the water sprinkle method; and land for developing food crops.

"The existing learning facilities and practices have fulfilled most of requirements for establishment of Polbangtan," Kusumawaty said.

According to her, the Pusdiktan also supports preparation of three study programs: plantation cultivation, horticulture cultivation, and agricultural product processing technology. Another important thing is the preparation of various founding documents for Polbangtan to relevant ministries and government agencies.

The SMK-PPN Banjarbaru also preparing professional HR through teacher internships in several partner companies to adapt to the school curriculum. Currently the internship partners are companies such as Bisi, Eastwest Seed, Panah Merah, and Sabila Farm.

"The school also get budget allocations for young agricultural entrepreneurs development programs or PWMP to support farmer regeneration," Kusumawaty said.

The ministry also plans to open agricultural produce technology outlets by opening fresh plant stalls to accommodate agricultural products of practices by students.