HULL mengalahkan Liverpool untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka melalui kemenangan 3-1 di Stadion KC.

Liverpool mengawali pertandingan sebagai penghuni peringkat kedua di klasemen namun hasil ini membuat mereka merosot ke peringkat ketiga, bahkan sebelum Chelsea memulai pertandingannya dan City meraih kemenangan, sehingga mereka mengakhiri hari di peringkat keempat.

Hull membuka keunggulan pada menit ke-20 ketika Jake Livermore, yang dipinjam dari Tottenham Hotspur, mencetak gol pertamanya di Liga Utama Inggris melalui tembakan 25 yard yang sedikit berubah arah karena mengenai pemain lain, seperti dilansir Yahoo News.

Namun Liverpool mampu menyamakan kedudukan tujuh menit kemudian melalui tendangan bebas kapten Inggris Steven Gerrard.

Hull memastikan kemenangan menjadi milik mereka melalui dua gol dalam 20 menit terakhir, David Meyler memanfaatkan rapuhnya pertahanan Kolo Toure sebelum Martin Skrtel membelokkan tembakan Tom Hiddlestone ke gawangnya sendiri.

"Selalu menyenangkan untuk mengalahkan Liverpool, namun ini merupakan respon setelah kekalahan dari Crystal Palace yang membahagiakan saya," kata pelatih Hull Steve Bruce.

Pelatih Si Merah Brendan Rodgers mengatakan Liverpool direpotkan absennya pencetak gol terbanyak DanieL Sturridge.

"Terdapat terlalu banyak kesalahan dan dengan bola kami tidak menciptakan peluang yang cukup," kata Rodgers.

"Tidak diragukan lagi bahwa kami kehilangan kualitas pemain sekelas Daniel Sturridge dan kami tidak memiliki tim yang cukup besar untuk mengatasi absennya."

Kemenangan ini menyatukan, setidaknya untuk sementara, pemilik Hull Assem Allam dan para pendukung klub yang tidak gembira dengan niatnya untuk mengganti nama resmi klub dari Hull City AFC menjadi Hull Tigers.

Hal itu memicu berkumandangnya yel-yel "City sampai kami mati" pada pertandingan-pertandingan kandang yang disuarakan sejumlah penggemar Hull.

Pebisnis Mesir Allam, dalam wawancara kontroversial yang dipublikasi beberapa jam sebelum pertandingan melawan Liverpool, berkata kepada The Independent edisi Minggu, "Saya tidak memikirkan City sampai kami mati."

"Mereka dapat mati secepat yang mereka inginkan, sepanjang mereka meninggalkan klub untuk mayoritas yang hanya ingin menyaksikan sepak bola yang bagus,"

Namun bukannya mempersatukan Bruce malah berkata, "Saya pikir klub ini tidak akan berada di sini tanpa sang pemilik. Saya gembira dapat berbicara dengan pemilik dan memberi opini saya kepadanya, namun seperti yang telah saya katakan sebelumnya, jika ia menginginkan kami bermain dalam kostum pink maka ia berhak melihatnya."