Pengantar Susu Lihat Bakat Giggs, Antar ke Manchester City yang Gaet United
"I Delivered Young Giggs to City, only for United to Snatch Him"
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
ADA goresan penting di otobiografi Ryan Giggs: "Manajer terbaik adalah seorang pria bernama Dennis Schofield, cowok besar, pemain sepak bola sejati ... Dennis adalah pengantar susu, tapi bagaimana ia melakukan sesuatu yang hebat tetap menjadi misteri. Dia tidak pernah melepaskan perhatiannya dari satu pertandingan penting di klub.
Dalam indeks, nama Schofield ini terjepit di antara orang-orang sekaliber Peter Schmeichel dan Paul Scholes.
Sementara jauh dari sorotan publik, pengaruh Schofield pada Giggs dan Manchester United modern muncul karena pengakuan Giggs. Selalu ada seseorang yang pertama kali melihat bakat alami yang magis dan dalam kasus Giggs itu, tukang susu Swinton yang kemampuannya ´melihat´ dua kali lipat dari kemampuan pencari bakat Manchester City.
Pada 1982, ketika Schofield dalam kondisi prima. Dia adalah presiden Deans Youth Club, tim yang melatih Giggs ketika berusia delapan tahun atau 30 tahun lalu.
Giggs tidak melupakan hal ini, ia adalah pelindung klub dan membuka fasilitas baru mereka. Di tengah kebanggaan Schofield dalam mengembangkan karier Giggs sebagai sebuah fenomena melampaui 1.000 laga, bagaimanapun, muncul sesal, pada awalnya, anak ajaib dari sayap kiri tidak bergabung dengan klub Schofield, City.
Betapa berbedanya (mungkin) sejarah sepak bola Manchester apabila hal itu terjadi.
Schofield berpikir bahwa Giggs ´bisa bermain seperti Stanley Matthews´, tapi ingatannya tentang seorang anak kecil yang penting lebih bermakna.
"Saya adalah tukang susu, kemudian saya bekerja untuk Manchester City juga," kenang Schofield yang mengorbitkan Giggs.
"Suatu hari saya melihat para pemuda berjalan keluar dari sebuah sekolah lokal dengan sepatu mereka. Mereka sekitar delapan orang, sembilan orang dan saya bertanya apakah mereka akan bermain bola.
"Saya ikuti untuk menonton mereka dan melihat anak ini bermain di sayap kiri yang luar biasa, seperti kijang. Dia adalah Ryan Wilson, baru pindah ke Swinton dari Wales.
"Saya bertanya pada salah seorang guru apakah orangtuanya menonton pertandingan tersebut. Mereka mengatakan, ada ibunya. Saya datangi dan bertanya kepadanya: "Apakah anak Anda yang bermain di sayap kiri?" Dia bilang ya dan saya bertanya apakah dia ingin datang ke klub kami, Deans.
"Saya berpikir:" Saya tidak ingin kehilangan anak ini."
"Ibunya setuju dan saya mengatakan kepada orang klub akan memilih Ryan pada Kamis untuk mengajaknya latihan. Dia bergabung dan segera semua orang bisa melihat betapa hebatnya dia, keseimbangan itu. Sikapnya menarik. Semua orang menyukainya."
"Dia bertanya apakah Rhodri, saudaranya bisa ikut latihan dan dia mengajaknya. Semua orang menyukainya juga."
´Ryan bergabung dengan kami di usia sembilan tahun dan dia brilian. Tenaganya, langkahnya - ingat bahwa ia mencetak gol di Tottenham bertahun-tahun yang lalu -. Itulah dia"
Schofield punya kesempatan laga dengan Bolton dan satu kesempatan bermain melawan klub asuhan John Charles di final Piala Angkatan Darat Inggris. Dia tahu bocah asal Wales itu pemain hebat.
Ketika menjadi pencari bakat, dia mengaku dia bisa melihat ´sesuatu´ pada seorang bocah yang tidak dilihat orang lain. Saya dapat merekrut pemain tapi saya juga bisa membuang pemain. Ryan tidak pernah akan membuang kesempatan."
Dari klub Deans Youth, Schofield membawa Ryan Wilson ke Manchester City. Dia memiliki harapan besar dari City untuk meneken kontrak Giggs muda, bahkan jika dalam bukunya Giggs mengatakan bahwa ia selalu disukai Manchester United.
"Selama bertahun-tahun kita pergi ke Isle of Wight untuk menyaksikan turnamen akhir pekan," tambah Schofield.
"Ketika kami pertama kali mengambil Ryan orang bertanya: ´Siapa itu´?! Tahun berikutnya kami membawa sosok yang membuat penonton meninggalkan laga dan datang menonton Ryan beraksi.
"Itu fakta, itu. Scholesy dan Neville bersaudara berada di sana dengan tim dari Oldham tapi tidak ada yang bersinar seperti Ryan. Dia keluar dari dunia ini."
"Pada usia sembilan, saya ajak dia ke City. Mereka menggelar karpet merah untuk dia, mereka komedian kecil dan besar, penggemar berat City, mereka meletakkan karpet merah untuk dia juga. Selama bertahun-tahun ada foto di dinding di City ketika Ryan bermain untuk mereka.
Mereka menyesal tidak melihat tanda-tanda penting pada anak usia 14 tahun, "kita mestinya memiliki peluang menjadi juara."
"Saya bilang kepada Ken Barnes (kepala pencari bakat City) pada waktu itu: "Pada hari ulang tahun 14 Ryan, pastikan Anda berada di rumahnya karena Manchester United pun mengincarnya."
Dia mengaku manajemen City sudah berbicara dengan ibu dan ayah Ryan dan Dad dan bahwa ´itu diurutkan´. Pada ulang tahun ke-14, Alex Ryan Ferguson dan kepala pencari bakat, Joe Brown berada di rumahnya dan mengontraknya hingga hari ini.
Tim City berada di kantor mereka. "Untuk anak sekaliber dia, Anda sangat membutuhkan dia, duduk bersama mereka. Ryan adalah penggemar United,tapi aku sangat kecewa dengan City. Saya pun tinggalkan mereka akhirnya."
Via Blackburn Rovers, dengan Brian Kidd, dan musim di United, Schofield kembali di City. Dia adalah pendukung City, memahami tarikan hubungan klub di Manchester dan muncul kecemasan ketika ia bilang:"Ferguson mengabaikan satu orang, pemain ke-12 atau ke-13 dengan permainan prima.
"Saya merekomendasikan dia ke City, tapi United yang menjemputnya -. Anda harus ke sana pertama, meskipun anak itu berasal dari keluarga penggemar United.
Bahkan pada usia paruh baya, Schofield berbagi daya saing Ferguson dan anak laki-laki yang memaksanya memarkir antaran susunya untuk menonton bakat besar 30 tahun yang lalu.
"Aku selalu komunikasi dengan Ryan sepanjang waktu, herannya ia masih turun memperkuat United," katanya. "Saya sudah melihat dia tumbuh menjadi superstar."
THERE is a line in Ryan Giggs´s autobiography: ´The manager was a guy called Dennis Schofield, a great bloke, a real football man... Dennis was a milkman, but how he ever got his round done is a mystery. He couldn´t pass any sort of game without stopping to watch.´
In the index, Schofield´s surname is sandwiched between those of Peter Schmeichel and Paul Scholes.
While far from as famous, Schofield´s influence on Giggs and the modern Manchester United is due recognition. There is always someone who first sees a magical natural talent and in Giggs´s case it was a Swinton milkman who doubled as a Manchester City scout.
At 82, Schofield is still going strong. He remains president of Deans Youth Club, the team he persuaded an eight-year-old Giggs to join some 30 years ago.
Giggs has not forgotten this; he is the club´s patron and opened their new facility. Amid Schofield´s obvious pride in Giggs´s development into a phenomenon of 1,000 games, however, is a whiff of regret that, in the beginning, the boy-wonder left-winger did not join Schofield´s club, City.
How different Manchester football history might have been.
Schofield thinks that Giggs ´can play for as long as Stanley Matthews´, but it is his memory of a small boy that counts for so much.
´I was a milkman then, and I worked for Man City as well,´ Schofield recalled of the first sighting of Giggs.
´One day I saw these lads walking out of a local school with their boots. They were about eight, nine and I asked if they were going to play a game.
´I went along to watch and saw this boy on the left wing who was like a gazelle, dynamite. He was Ryan Wilson then, not long moved up to Swinton from Wales.
´I asked one of the teachers if his parents were at the game. They said his mother was. I went over and asked her: "Is that your lad on the left wing?" She said yes and I asked if he´d like to come to our club, Deans.
´I was thinking to myself: "I´m not missing out on this one."
´She agreed and I told them I´d pick Ryan up on the Thursday to go training. He joined in and right away everyone could see how good he was, that balance. His attitude was great. Everybody liked him.
´He asked if his brother Rhodri could come along and he did. Everybody liked him too.
´Ryan joined our nine-year-olds and he was brilliant. His control, his pace - remember that goal he scored at Tottenham all those years ago - that´s what he had.´
Schofield had had trials for Bolton and once played against John Charles in the British Army Cup final. He knew a talented Welshman.
As he became a scout he said that he could see ´a little bit of something in a boy that others might not. I can tell a player but I can also discard a player. Ryan was never going to be a discard.´
From Deans Youth Club, Schofield took Ryan Wilson to Manchester City. He had big hopes of City signing the young Giggs, even if in his book Giggs said that he always favoured United.
´For years we used to go to the Isle of Wight for a weekend tournament,´ Schofield added.
´When we first took Ryan everybody asked: ´Who´s that?!´ The next year we took him people actually left the games they were watching to come and see Ryan.
´That´s a fact, that. Scholesy and the Neville brothers were there with a team from Oldham but nobody shone like Ryan. He was out of this world.
´At nine I had him down at City. They rolled out the red carpet for him, those comedians Little and Large, big City fans, they put down a red carpet for him too. For many years there was a photo on the wall at City of Ryan playing for them.
They used to say that when he signs at 14, "we´ll have a big do."
´I said to Ken Barnes (City´s chief scout) at the time: ´On Ryan´s 14th birthday make sure you are in his house because United are tapping him.´
He said that City had already spoken to Ryan´s Mum and Dad and that ´it´s sorted´. On the morning of Ryan´s 14th birthday Alex Ferguson and his chief scout Joe Brown were in his house and signed him.
City´s men were in their office. ´For that calibre of boy you need to be first, there, sitting on them. Ryan was a United fan but I was very disappointed with City. I left them as a result.´
Via Blackburn Rovers, with Brian Kidd, and a season at United, Schofield is back at City. He is a City man, understands the pull of club ties in Manchester and there was some weariness when he said: ´Ferguson´s pinched another one, a boy of 12, 13 who´s a really nice player.
´I recommended him to City but United got there first - you have to get there first, though the lad´s from a United family.´
Even at his grand age, Schofield shares the competitive edge of Ferguson and the boy he parked his milk float to watch 30 years ago.
´I´ve stayed in touch with Ryan the whole time, he still comes down the club the odd time,´ he said. ´I´ve watched him grow into a superstar.´
