`Negeri Tanpa Telinga` Film Komedi Satir a la Lola Amaria
`State Without Ears`, Comedy Film Satire a la Lola Amaria
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Aktris film Lola Amaria kembali menyutradarai film komedi satir berjudul ´Negeri Tanpa Telinga´ yang mengangkat sosok Naga diperankan Teuku Rifnu Wikana, yang berperan sebagai tukang pijit keliling yang memiliki pelanggan politikus, pengusaha dan jurnalis.
Melalui pekerjaannya, Naga kerap mendengar berbagai skandal korupsi dan skandal seks para politisi dan pejabat. Konflik dimulai saat Naga membeberkan apa yang dia dengar kepada seorang jurnalis. Saat kisah itu diberitakan, Naga pun diteror. Dia pun meminta dokter THT untuk menghancurkan gendang telinganya yang dianggap sebagai sumber keruwetan yang terjadi.
Lola Amaria mengaku gagasan tentang "Negeri Tanpa Telinga" sudah ada sejak empat tahun lalu. Merujuk pada aneka pemberitaan di media massa tentang para pejabat Indonesia dan skandal-skandal yang menyelimuti mereka, termasuk korupsi dan perselingkuhan, menggelitik sisi kreatif Lola yang ingin mewujudkannya jadi sebuah karya.
Sayangnya ide tersebut harus membeku bertahun-tahun karena dana yang dibutuhkan belum terkumpul. Lola pun melewatkan waktu untuk riset selama tiga tahun belakangan ini. Dia berharap penantian panjang film ini dapat menghasilkan karya terbaik.
"Semoga lima tahun tidak membuat film panjang akan menghasilkan film yang membuat ´ledakan´," kata Lola. Dia berharap film yang naskahnya ditulis bersama Indra Tranggono dapat bersaing dengan banyak film Indonesia lain yang diangkat dari novel populer. "Negeri Tanpa Telinga" akan mulai syuting pada 1 Februari mendatang di Jakarta, Jogja, dan Solo. Film ini rencananya tayang 14 Agustus mendatang.
Jakarta (B2B) - Actress Lola Amaria re-directed comedy film satire titled ´State Without Ears´ tells about Naga figure, played by Teuku Rifnu Wikana, who worked as an itinerant masseurs who have a customer politicians, businessmen and journalists.
When worked, Naga is often heard various corruption and sex scandals of politicians and state officials. The conflict began when Naga revealed what he heard to a journalist. When the story was published, Naga was terrorized. He also asked the doctor to destroy his eardrums were considered as the culprit.
Lola Amaria admitted the idea of the "State Without Ears" has existed since four years ago. Refers to various news reports about corruption and sex scandals of politicians and state officials, which prompted him to make the movie.
Unfortunately, these ideas have to be postponed because of fund problems. Lola also conducted research for three years are expected to be her best work as a film director.
She hoped that the movie was written with Indra Tranggono can compete with many other Indonesian film adaptation of the popular novel. The movie will begin filming on February 1 in Jakarta, Yogyakarta and Solo. The film was circulating in theaters on August 14, 2014.
