Raja Arab Saudi Secara Klinis `Wafat` Sejak 6 Hari Lalu

Saudi Arabia`s King has been Clinically `Dead` for 6 Days

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Raja Arab Saudi Secara Klinis `Wafat` Sejak 6 Hari Lalu
Raja Abdullah dari Arab Saudi (tengah) bersama Presiden Iran Ahmadinejad (Foto: forbes.com)

RAJA Arab Saudi telah 'wafat secara klinis' selama hampir satu minggu dan hidupnya kini tergantung pada mesin medis, menurut media lokal.

Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud telah sakit kritis sejak Rabu lalu, menurut seorang jurnalis Saudi yang bekerja di London, dan belum terlihat di depan umum sejak itu.

Wartawan, yang bekerja untuk harian Asharq Alawsat, mengatakan kepada Press TV bahwa dokter beberapa kali menggunakan defibrilator untuk mempertahankan hidupnya.

Raja berusia 89 tahun ini kabarnya bertahan hidup setelah dihubungkan ke ventilator, tetapi organ vitalnya telah berhenti berfungsi.

Ini adalah kedua kalinya kantor berita Saudi melaporkan kematian raja dalam beberapa bulan terakhir.

Dewan Kerajaan, yang mewakili keluarga kerajaan Saudi, belum mengomentari klaim tersebut.

Pada November tahun lalu, media pemerintah Saudi mengumumkan bahwa Raja berhasil menjalani operasi kembali untuk mengencangkan ligamen yang longgar.

Bertentangan ini, Asharq Alawsat melaporkan raja telah 'mati secara klinis' hampir satu minggu setelah menjalani prosedur medis.

Kantor berita mengatakan ia telah koma, tetapi ditolak oleh Dewan Kerajaan, seperti dilansir Mail Online.

Raja tampaknya mengalami masalah medis yang berkaitan dengan kesehatan punggungnya.

Pada 2010, ia menjalani dua operasi di AS setelah menderita herniated disc.

Stabilitas pemerintahan Arab Saudi menjadi perhatian global mengingat pentingnya peran negara dalam ekspor minyak mentah.

Menurut US Energy Information Administration (EIA), cadangan minyak Arab Saudi pada 2011 setara dengan hampir seperlima dari cadangan dunia.

Raja Abdullah, yang mengambil alih kekuasaan pada 2005 setelah kematian Raja Fahd, nama saudaranya Putra Mahkota Salman sebagai pewaris pada Juni 2012 setelah kematian Putra Mahkota Nayef bin Abdulaziz.

Pangeran Salman, yang 13 tahun lebih muda dari Abdullah, biasa bertindak sebagai wakilnya apabila berhalangan hadir. Gelar resminya adalah Wakil Perdana Menteri.

THE King of Saudi Arabia has been 'clinically dead' for almost a week and is on life support machines, according to local media.

King Abdullah bin Abdulaziz al-Saud has been critically ill since last Wednesday, according to a Saudi journalist working in London, and has not been seen in public since.

The reporter, working for daily news service Asharq Alawsat, told Press TV that doctors used a defibrillator to revive him several times.

The 89-year-old monarch is reportedly only alive thanks to being linked up to a ventilator, but his vital organs have stopped functioning.

It is the second time the Saudi news service has reported the 'death' of the king in recent months.

The Royal Court, which represents the Saudi royal family, has yet to comment on the claims.

In November last year, Saudi state media announced that the King had successfully undergone a back operation to tighten a loose ligament.

Contradicting this, Asharq Alawsat reported the king was 'clinically dead' almost a week after the procedure.

The news service said he had slipped into a coma, but this was rejected by the Royal Court.

The king appears to have suffered ongoing problems with his back.

In 2010 he had two operations in the US after suffering a herniated disc.

The stability of Saudi Arabia is of global concern given the importance of the country's role in crude oil exports.

According to the US Energy Information Administration (EIA), Saudi Arabia's proven oil reserves in 2011 equated to almost a fifth of the world's reserves.

King Abdullah, who took power in 2005 after the death of King Fahd, named his brother Crown Prince Salman as heir apparent in June 2012 after the death of Crown Prince Nayef bin Abdulaziz.

Prince Salman, who is 13 years younger than Abdullah, normally acts as his deputy in his absence. His official title is Deputy Prime Minister.