Pemimpin Dunia Kecam Trump Akui Yerusalem jadi Ibukota Israel
Trump will Recognize Jerusalem as Israel`s Capital Despite International Fury
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
SAHABAT dan musuh Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong mengecam keras pengumuman Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang dinyatakan berlaku mulai Rabu siang waktu setempat.
Sementara Israel menyambut baik berita tersebut, para petinggi Palestina mengumumkan proses perdamaian Timur Tengah 'tidak lagi berlaku' dan Turki mengumumkan bahwa pihaknya akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Islam pekan depan untuk memberi kesempatan kepada pemimpin negara-negara Muslim untuk berkoordinasi sebelum menyatakan sikap.
Di Gaza, bendera AS dan Israel dibakar. Di Tepi Barat foto-foto Trump dibakar, sementara Hamas mengumumkan hari Jumat sebagai 'hari kemurkaan', membangkitkan momok kekerasan massal di wilayah-wilayah pendudukan.
Paus akan berbicara di depan khalayak umum di Vatikan untuk meminta agar Trump membatalkan rencananya dan mempertahankan status quo.
Di Westminster, PM Inggris Theresa May mengatakan bahwa dia akan menantang sekutu terdekat negaranya. "Saya akan mendiskusikan hal ini dengan Presiden Trump," kata May di depan anggota parlemen seperti dilansir MailOnline.
AMERICA'S friends and foes unleashed fierce criticism on Wednesday ahead of President Donald Trump's announcement recognizing Jerusalem as Israel's capital which is expected lunchtime Wednesday.
While Israel welcomed the news, Palestinian officials declared the Mideast peace process 'finished' and Turkey announced it would host a meeting of Islamic nations next week to give Muslim countries' leaders an opportunity to coordinate a response.
In Gaza, U.S. and Israeli flags were burned. In the West Bank pictures of Trump were set alight, while Hamas declared Friday a 'day of rage', raising the specter of mass violence in the occupied territories.
The Pope used his general audience at the Vatican to plead with the president to abandon his plan and keep the status quo.
In Westminster, Theresa May said she would challenge her country's closest ally. 'I'm intending to speak to President Trump about this matter,' May told MPs.