Presiden Yanukovich Dilengserkan Parlemen Ukraina
Ukraine Parliament Ousts Yanukovich
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Kiev (B2B) - Parlemen Ukraina menyetujui penggulingan Presiden Viktor Yanukovich setelah tiga bulan protes, sementara saingan utamanya Yulia Tymoshenko memuji para demonstran sebagai "pahlawan" dalam pidato emosional di Kiev setelah dia dibebaskan dari penjara.
Yanukovich meninggalkan ibu kota Kiev kepada oposisi pada Sabtu (22/2) dan mengecam apa yang dia gambarkan sebagai kudeta setelah beberapa beberapa hari pertumpahan darah dalam pekan ini, yang merenggut 82 jiwa.
Para pendukung menyambut mantan perdana menteri Tymoshenko saat dia meninggalkan rumah sakit tempatnya ditahan, demikian seperti dilansir Yahoo News.
Pembebasannya menandai transformasi radikal di bekas republik Soviet berpenduduk 46 juta orang itu. Penggulingan Yanukovich, yang pro-Rusia, akan menjauhkan Ukraina dari orbit Moskow dan membawanya lebih dekat ke Eropa.
Anggota parlemen Ukraina, yang melengserkan Yanukovich setelah pertumpahan darah pekan ini, bertepuk tangan dan menyanyikan lagu kebangsaan setelah mendeklarasikan Yanukovich secara konstitusional tidak bisa lagi menjalankan tugasnya.
Pemilihan umum awal ditetapkan dilaksanakan pada 25 Mei mendatang.
"Ini adalah KO politik," kata pemimpin oposisi dan pensiunan juara tinju dunia Vitaly Klitschko kepada para reporter.
Dalam sebuah wawancara yang menurut stasiun televisi dilakukan di timur laut kota Kharkiv, Yanukovich mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri atau meninggalkan negara, dan menyebut keputusan parlemen itu sebagai "ilegal".
"Kejadian yang disaksikan oleh negara kita dan seluruh dunia adalah sebuah contoh dari kudeta," kata dia, membandingkannya dengan kebangkitan kekuasaan Nazi di Jerman tahun 1930an.
Kantor berita Interfax menyatakan penjaga perbatasan menolak membiarkan Yanukovich meninggalkan negara ketika dia mencoba terbang dari kota bagian utara, Donetsk.
Meski Yanukovich menentangnya, pelucutan kekuasaannya sudah tampak lengkap. Kabinetnya menjanjikan transisi ke pemerintahan baru, kepolisian menyatakan dukungan mereka kepada para demonstran dan saingan utamanya Tymoshenko bebas.
Tymoshenko, dengan rambut berkepang khasnya, melambai ke para pendukung dari sebuah mobil ketika ia dikeluarkan dari rumah sakit di Kharkiv, tempat dia menjalani perawatan karena sakit punggung selama menjalani hukuman tujuh tahun penjara sejak 2011.
Perempuan itu menyatakan yakin negaranya akan bergabung dengan Uni Eropa dalam waktu dekat.
Saat malam tiba, sekitar 30.000 pendukung oposisi berkumpul di Lapangan Kemerdekaan Kiev, pemandangan yang terjadi selama hampir tiga bulan aksi protes.
Ada kesedihan pula, dengan peti-peti jenazah dipajang di depan kerumunan saat pendeta memimpin doa. Orang-orang ikut berdoa dengan lilin dan foto-foto mereka yang meninggal dunia dalam aksi itu.
Di bawa ke panggung menggunakan kursi roda, Tymoshenko yang terlihat emosional dan lelah mengatakan kepada para pengunjuk rasa di lapangan yang disebut Maidan itu: "Kalian tidak boleh meninggalkan Maidan... Jangan berhenti dulu."
Kiev - Ukraine´s parliament voted to remove President Viktor Yanukovich after three months of street protests, while his arch-rival Yulia Tymoshenko hailed opposition demonstrators as "heroes" in an emotional speech in Kiev after she was released from jail.
Yanukovich abandoned the capital to the opposition on Saturday and denounced what he described as a coup after several days of bloodshed this week that claimed 82 lives.
Supporters cheered former prime minister Tymoshenko as she left the hospital where she had been held. When she spoke later in Kiev, her reception was mixed.
Her release marks a radical transformation in the former Soviet republic of 46 million people. Removal of the pro-Russian Yanukovich should pull Ukraine away from Moscow´s orbit and closer to Europe.
It is also a reversal for Russian President Vladimir Putin´s dream of recreating as much as possible of the Soviet Union in a new Eurasian Union. Moscow had counted on Yanukovich to deliver Ukraine as a central member.
Members of the Ukrainian parliament, who abandoned Yanukovich after this week´s bloodshed, applauded and sang the national anthem after declaring him constitutionally unable to carry out his duties. An early election was set for May 25.
"This is a political knockout," opposition leader and retired world boxing champion Vitaly Klitschko told reporters.
In a television interview the station said was conducted in the northeastern city of Kharkiv, Yanukovich said he would not resign or leave the country, and called decisions by parliament "illegal".
"The events witnessed by our country and the whole world are an example of a coup d´etat," he said, comparing it to the rise of the Nazis to power in Germany in the 1930s.
Interfax news agency said border guards refused to let Yanukovich exit the country when he tried to fly out from the eastern city of Donetsk.
At Yanukovich´s abandoned secret estate a short distance from Kiev, people flocked to take photographs of his private zoo with ostriches and deer, replica ancient Greek ruins, and lavish waterways and follies.
Despite Yanukovich´s defiance, the dismantling of his authority seemed all but complete. His cabinet promised a transition to a new government, the police declared themselves behind the protesters and his arch-rival Tymoshenko went free.
Tymoshenko, with her trademark braided hair, waved to supporters from a car as she was driven out of the hospital in Kharkiv, where she has been treated for a bad back while serving a seven-year sentence since 2011.
