Industri Film, Musik AS Luncurkan Program Anti Bajak Terbaru
US Film, Music Industries Roll Out Anti-piracy Program
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
SISTEM pencegah 'ancaman penyalahgunaan hak cipta' mulai diluncurkan pekan ini di Amerika Serikat untuk mengatasi pembajakan online.
Sistem yang dikenal dengan julukan "serangan enam" itu merupakan usaha dari kalangan industri film dan musik. Mereka adalah kelompok yang paling banyak dibajak melalui layanan internet.
Program tersebut akan memakai sistem peringatan dan dapat memperlambat atau membatalkan sambungan internet, tetapi pengguna yang diduga melakukan pembajakan tidak akan kehilangan akses terhadap laman yang sedang dibuka, seperti dilansir StraitTimes.
Sebagian masyarakat dan pegiat internet menyebut program itu sangat melanggar dan memperingatkan bahwa sistem tersebut akan dirasa tidak adil oleh sebagian pengguna internet.
Koordinasi penerapan sistem itu dilakukan oleh Pusat Informasi Hak Cipta dan diciptakan oleh industri musik dan film bersama-sama serta lima perusahaan penyedia internet terbesar di AS.
"Kami berharap kerja sama ini, yang menggunakan pendekatan seluruh pemangku kepentingan, menjadi contoh pentingnya masalah yang dihadapi oleh semua pihak yang terlibat dalam ekosistem hiburan," kata Jill Lasser, Direktur Eksekutif dari Pusat Informasi Hak Cipta.
Lesser mengatakan bahwa program itu "dimaksudkan untuk mendidik masyarakat ketimbang menghukum dan langsung (terhadap pelanggan)."
Ia menambahkan bahwa mereka yang mendapat peringatan secara keliru 'dapat dengan mudah mengajukan proses banding' dan akan mendapat ulasan secara mandiri.
Kritikus menyebut serangan itu mungkin akan mempengaruhi pemakai lain yang tidak bersalah.
"Ini sistem yang rumit," kata Corynne McSherry dari kelompok hak asasi digital Electronic Frontier Foundation.
"Mungkin akan ada orang tak bersalah yang terjerat sistem ini," katanya.
A NEW "copyright alert" system has begun rolling out this week in the United States in an effort to curb online piracy.
The system, informally known as "six strikes," is a voluntary effort of the music and film industries, with the largest Internet service providers participating.
The program will use warnings and could result in slowed or suspended Internet connections, but users will not lose Web access entirely. Still, some civil liberties groups and Internet activists call it too invasive and warn it could unfairly penalize some users.
It is being coordinated by the Center for Copyright Information, created by the music and cinema industries and the five largest broadband Internet firms.
"We hope this cooperative, multi-stakeholder approach will serve as a model for addressing important issues facing all who participate in the digital entertainment ecosystem," said Jill Lesser, executive director of the center.
Lesser said the program is "meant to educate rather than punish, and direct (consumers) to legal alternatives."
She added that people who believe they get warnings in error will have "an easy to use process" to appeal, and get an independent review.
Some critics say that redirecting users is equivalent to a "browser hijack" while others say innocent users may be snared by the system.
"It's an elaborate surveillance system," said Corynne McSherry at the Electronic Frontier Foundation, a digital rights group.
"There will be innocent people caught up in this system, it's inevitable."
