Perangkat GPS Pantau Kebugaran Pemain Liverpool
GPS Gizmo to Ensure Liverpool are Fit Enough
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
PRA-MUSIM dimanfaatkan untuk memberikan kesempatan bagi pemain untuk kembali terlibat dengan sepak bola dengan mengamati kondisi fisik tiap pemain.
Pertandingan adalah urusan utama tanpa mengetahui sejauh mana informasi tentang kemampuan fisik pemain dalam berlari, mengejar bola, atau irama detak jantung.
Namun itu terjadi di masa lampau. Sekarang, sistem kebugaran yang canggih dapat mengukur semua data kesehatan setiap anggota dan mengungkap kebugaran para pemain yang tidak memenuhi target.
Steven Gerrard mengangkat jersey-nya saat Liverpool menang atas Melbourne Victory yang mengungkap tentang peralatan digital yang dinamai unit STATSports Viper - peralatan yang didukung sistem GPS untuk mengumpulkan statistik fisik pemain meliputi kecepatan lari, jarak tempuh, detak jantung, beban stres (dijelaskan kemudian) percepatan dan deselerasi.
Ini adalah bagian dari kit canggih yang telah merevolusi bagaimana pertandingan di pra-musim diukur dan juga digunakan di seluruh pertandinganuntuk jadwal pelatihan dan mencegah cedera psikis.
Bukan cuma klub Merseyside yang menggunakan peralatan canggih ini. Juara Premier League yakni Manchester United, Manchester City tetangga mereka, serta Arsenal, Tottenham, Everton, West Ham, Norwich, Southampton, Sunderland, Swansea, Aston Villa, Cardiff dan Crystal Palace semua berlangganan software ini: khususnya enam klub teratas di klasemen.
Tim nasional Inggris menggunakannya bersama bersama Juventus, Galatasaray dan, pada pekan ini, Barcelona. Ini dikembangkan untuk olahraga rugby, bagaimanapun, dan timnas Inggris maupun timnas Irlandia menggunakan sejak fase konsep. Sejumlah klub dari kedua negara telah meneken kontrak dengan pengembangnya.
Legenda rugby Irlandia, Brian O'Driscoll percaya sistem GPS telah mengubah konsep pelatihan. "Umpan balik yang kami dapatkan adalah sangat penting bagi staf kebugaran kami dalam bekerja di luar waktu yang kita habiskan setiap minggu," katanya. "Singkatnya, perangkat itu merevolusi pelatihan rugby profesional."
Tanpa banyak cingcong, dapat dimengerti ketika Anda menghargai bagaimana sistem STATSports bekerja. Bentuk fisiknya yang tergolong mungil, pod ergonomis dengan berat setara dua baterai AA, Viper dapat digunakan di punggung pemain dalam kantong yang disediakan dalam rompi ketat.
Setiap pod berisi daftar lengkap dari komponen termasuk empat prosesor, modul GPS, accelerometer 3-D (yang menentukan arah serta kecepatan), giroskop 3-D (yang mencatat keseimbangan dan orientasi), digital 3-D kompas, berbagai radio panjang dan penerima data denyut jantung, seperti dilansir Mail Online.
Berbagai parameter yang diukur dan dihitung 100 kali per detik, yang berarti hampir seperempat juta nomor setiap menit dapat dianalisis dari 11 pemain sepak bola.
Data dikumpulkan baik untuk penyimpanan dan disiarkan secara langsung ke staf pelatih yang mencatat melalui laptop hingga dua pitches - penting jika terjadi perubahan - untuk membuat data fisik pemain.
Kecanggihan mekanisme penyampaian data Viper berarti bahwa statistik tersebut hampir 99 persen akurat bahkan dalam sebuah stadion berkapasitas 90.000 orang yang menggunakan ponsel dan gadget wifi yang dapat mengganggu sistem serupa lainnya.
Umpan balik memberikan informasi berharga yang kemudian digunakan untuk mengoptimalkan pemain kinerja, beban kerja dan tujuan. Dalam pra-musim, misalnya, seorang manajer dapat melihat apakah seorang pemain berjalan lebih berat pada satu sisi atau lainnya (beban stres dinamis naik) - dan itu biasanya merupakan indikasi cedera tapi berupaya disembunyikan.
Dalam pelatihan, dari waktu ke waktu, rentang yang optimal dapat diatur - untuk kecepatan berlari, denyut jantung, rasio metabolisme dll - dan kemudian digunakan untuk menunjukkan jika seorang pemain di atas atau underworking dan perlu diberitahu cara baik.
Klub-klub yang disebutkan di atas semua akan menggunakan perangkat ini dalam tur pra-musim dan setiap hari dalam pelatihan selama musim 2013-14.
Ada wilayah abu-abu mengenai apakah viper yang diperbolehkan dalam laga resmi, karena aturan FIFA dan badan sepak bola sedang mencari apakah ketentuan mengenai penggunaan peralatan perlu disusun.
Diperkirakan pemain kembali dari cedera mungkin telah mengenakan kit di pertandingan Liga Premier untuk membantu analisis data pemain.
Sistem ini merupakan gagasan dari para ilmuwan olahraga Alan Clarke dan Sean O'Connor, yang ikut mendirikan STATSports pada 2007. Perusahaan ini berbasis di Newry, Irlandia Utara dan Dundalk, Irlandia, serta London.
O'Connor, 31, menjelaskan kepada Sportsmail: ' GPS digunakan oleh semua klub kami setiap sesi tunggal. Semakin banyak data yang Anda miliki semakin baik. Anda dapat membuat profil untuk setiap pemain dan mengetahui benchmark mereka.
"Anda mendapatkan data yang sangat akurat pada pemain meliputi 'gerakan, efisiensi, dan biomekanik. Setiap pemain memiliki gaya berjalan, bagaimana ia menyentuh tanah, dan jika dia mulai kelelahan Anda dapat melihat sedikit perubahan pada datanya. Mereka mulai berlari lebih pelan dan itu adalah gerakan yang merugikan tim."
PRE-SEASON used to provide an opportunity for players to re-engage with football away from too much physical scrutiny.
Matches were low-key affairs where little notice would be taken of a sprint cut short, a lack of distance covered, or a heart rate remaining sedate.
But those days are gone. Now, an omnipotent fitness system can measure all the data a coaching team desires and highlight those individuals who are not meeting targets.
Steven Gerrard lifted up his shirt during Liverpool’s win over Melbourne Victory to reveal he was wearing a STATSports Viper unit – a GPS system that collects a multitude of statistics on speed, distance, heart rate, dynamic stress loads (explained later) accelerations and decelerations.
It is a sophisticated piece of kit that has revolutionised how performances in pre-season are assessed and is also used throughout a campaign to tailor training schedules and pick up early on injuries.
The Merseyside club are not walking alone here. Premier League champions Manchester United, their neighbours City, as well as Arsenal, Tottenham, Everton, West Ham, Norwich, Southampton, Sunderland, Swansea, Aston Villa, Cardiff and Crystal Palace all subscribe to the software: all but six top-flight teams.
England’s national side use the product, along with Juventus, Galatasary and, as of this week, Barcelona. It was developed with rugby in mind, however, and England and Ireland union teams worked in its conception phase. A host of club sides from both codes have since signed up.
Irish rugby legend Brian O’Driscoll believes the system has transformed his training. ‘The feedback we get is hugely important to our fitness staff in working out the time we spend on our feet on a weekly basis,’ he says. ‘In a nutshell it’s revolutionised professional rugby training.’
That’s a lot of fuss, and understandable when you appreciate how the STATSports system works. Taking the form of a small, ergonomic pod the weight of just two AA batteries, the Viper fits on a player’s back in a pouch supplied by the tight-fitting vest.
Each pod contains a mind-boggling list of components including four processors, a state of the art GPS module, a 3-D accelerometer (which determines direction as well as speed), a 3-D gyroscope (that locates balance and orientation), a 3-D digital compass, a long range radio and a heart rate receiver.
Various parameters are measured and calculated 100 times per second, meaning almost a quarter of a million numbers every minute can be analysed from a team of 11 football players.
Data is both collected for storage and streamed live to coaching staff sitting at laptops up to two pitches away – vital if in-play changes need to be made.
The beauty of the Viper’s channelling mechanisms means that such statistics are 99 per cent accurate even in a stadium of 90,000 people using phones and wifi gadgets which can interfere with other similar systems.
The feedback gives valuable insight that is then used to optimise players’ performance, workload and goals. In a pre-season friendly, for example, a manager can see if a player is running more heavily on one side or another (the dynamic stress load rises) – and that’s usually an indication an injury is being compensated for.
In training, over time, optimal ranges can be set – for sprinting speeds, heart rates, metabolic ratios etc – and then used to show if a player is over or underworking and needs to be told either way.
The clubs mentioned above will all use the devices this pre-season and every day in training during 2013-14.
There is a grey area over whether Vipers are allowed in competitive games due to FIFA rules and the governing body is looking into whether a decision over use needs to be made.
It is thought players returning from injury may have worn the kit in Premier League matches to assist analysis of their comebacks already.
The system is the brainchild of sports scientists Alan Clarke and Sean O’Connor, who co-founded STATSports in 2007. The company has bases in Newry, Northern Ireland and Dundalk, Ireland, as well as London.
O’Connor, 31, explains to Sportsmail: ‘The GPS is used by all our clubs every single session. The more data you have the powerful it becomes. You establish a profile for each player and know their benchmarks.
‘You get incredibly accurate data on players’ movements, efficiency, and biomechanics. Every player has a style of running, how he hits the ground, and if he starts to fatigue you can see slight changes. They start hitting the ground heavier and it’s a sloppier movement.
