RAVEL Morrison merusak kemengan timnas Inggris U-21 ketika berselisih di tengah lapangan dengan sesama bintang muda Wilfried Zaha saat menundukkan Lithuania 5-0.

Morrison membuka skor untuk Young Lions di menit kedua dan menambah prestasi internasionalnya dengan gol menakjubkan setelah menggiring bola dengan gaya serampangan melalui pertahanan tim tamu.

Namun, setelah Saido Berahino mencetak gol kedua dari titik penalti, Morrison tiba-tiba marah karena tidak diberi kesempatan untuk membuat hat-trick.

Setelah tendangan bebas yang melebar di tepi gawang oleh John Stones, striker Manchester United  Zaha berselisih dengan Morrison, dan keduanya saling mendorong satu sama lain.

Morrison mengayunkan lengannya ke wajah rekan satu timnya, dan tindakan itu dilerai pemain pengganti  Nathan Redmond yang bertindak sebagai juru damai, untuk melerai perselisihan antara dua bintang muda Inggris, seperti dilansir Mail Online.

Redmond mengatakan: "Itu hanya perselisihan biasa, tidak lebih. Kami kembali di ruang ganti dan seakan tidak terjadi apa-apa. Kejadian ini juga pernah dialami timnas lain, tapi liputannya lebih luas karena menyangkut kepentingan Inggris."

"Kami selesaikan itu di ruang ganti. Rav adalah pemain hebat, kadang-kadang ia hanya kepingin memindahkan bola sedikit lebih cepat. Kadang-kadang Anda agak frustasi menghadapinya, tapi Anda harus bisa memakluminya karena dia memang hebat.

"Banyak tim jadi santai bersikap agak malas dengan kemenangan 5-0 tapi kami ingin mencetak gol sebanyak yang kami bisa."

Morrison enggan berbicara tentang insiden tersebut pertandingan, tetapi sebaliknya berfokus pada tujuan mencetak gol.

"Saya tidak ingat, saya tidak perlu membahasnya lagi," katanya.