Mahasiswi Italia, 23, Tewas Beberapa Jam Setelah Ditato

Italian Student, 23, who Died Hours after Getting a Tattoo

Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswi Italia, 23, Tewas Beberapa Jam Setelah Ditato
Mendiang Federica Iammatteo bersama ayahnya, menggendong adiknya yang bungsu, dan posting terakhir di Facebook sehari sebelum tewas (Foto2: Mail Online)

FEDERICA Iammatteo berada ´kondisi kesehatan prima´, sebelum mendapatkan tato baru. Keesokan harinya dia menjalani perawatan medis, dan meninggal di malam harinya. Dia diduga alergi terhadap tinta, yang menjadi penyebab kematiannya.

Gadis ´energik dan sporty´ usia 23-tahun meninggal beberapa jam setelah mendapatkan tato.

Federica Iammatteo, seorang mahasiswa dari Milan, dinyatakan ´dalam kondisi kesehatan yang prima´, sebelum mendapatkan tato desain baru di tubuhnya, seperti dilansir Mail Online.

Namun keesokan harinya ia pergi ke syok septik, pendarahan. Malam itu jantungnya berhenti dan dia meninggal.

Nona Iammatteo telah mengunjungi spesialis salon tato, Kamis sore untuk mendapatkan gambar baru - di sebelah kanan tulang punggungnya. Dia sudah punya tato lain di bagian tengah punggungnya.

Namun Jumat pagi ia menggigil. Dia mengirim pesan singkat kepada teman seraya mengatakan dia kayaknya sedang demam. Gejala dengan cepat memburuk mendorong keluarganya untuk mencari bantuan medis.

Dia pun menjumpai dokter di rumah sakit San Giuseppe di Milan, tapi segera setelah tiba, ia mulai mengalami pendarahan dan segera dipindahkan ke Policlinica, rumah sakit terkemuka di Milan.

Staf medis menyarankan keluarganya untuk pulang dan bahwa mereka akan menelepon jika kondisinya memburuk.

Ayahnya Agostino Iammatteo kepada Corriere della Sera: "Segera setelah kami tiba di rumah sakit dia memakai tabung dan dokter tidak menyembunyikan kondisinya yang parah.

"Kami ingin berada di dekatnya namun dokter mengatakan tidak perlu, bahwa mereka akan menghubungi kami jika kondisinya memburuk."

Kemudian pada hari Sabtu pagi pukul 03:00 mereka ditelepon oleh staf rumah sakit mengatakan kepada mereka bahwa putrinya telah meninggal.

Kini keluarganya merasa berduka dan penasaran atas kematian putri mereka. Mr Iammatteo mengatakan: "Anda tidak mati seperti ini pada usia 23 tahun. Dia penuh energi, sporty. Kami ingin tahu apa yang terjadi. "

Dia menambahkan: "Putri saya tidak kekurangan uang untuk pergi ke tempat pembuatan tato terbaik dan aman dan sudah pernah membuat tato di sana."

Nona suka mengendarai sepeda motor. Sehari sebelum kematiannya ia posting foto dirinya mengendarai sepeda motor Ducati merahnya di Facebook.

"So cool. Anda cantik " tulis seorang temannya. Kawan lain berkomentar: "Ini dia si pirang. Anda fantastis!! ´

Seorang jaksa Milan telah membuka penyelidikan pembunuhan dari ´orang tak dikenal´, dengan memerintahkan tindakan otopsi berlangsung minggu ini.

Polisi mengunjungi klinik tato tapi tidak menemukan penyebab langsung dari dugaan kontaminasi. Diduga wanita muda alergi terhadap tinta yang dipakai untuk membuat tatonya yang baru.

FEDERICA Iammatteo was ‘in perfect health’, before getting new tattoo. Next morning she went into septic shock, and died that night. It is thought she may have had allergic reaction to the ink

An ‘energetic and sporty’ 23-year-old has died hours after getting a tattoo.

Federica Iammatteo, a student from Milan, was said to be ‘in perfect health’, before getting a new design inked onto her body.

But the next morning she went into septic shock, haemorrhaging. That night her heart stopped and she died.

Ms Iammatteo had visited a specialist tattoo parlour on Thursday afternoon to get the new drawing - to the right of her spine. She already had other tattoos in the centre of her back.

But by Friday morning she felt shivery and had pins and needles in her hands and feet. She texted a friend saying she thought she had a fever. Her symptoms rapidly got worse prompting her family to seek medical help.

She was seen by doctors at the San Giuseppe hospital in Milan, but as soon as she arrived she began to haemorrhage and was immediately transferred to the Policlinica, Milan’s top hospital.

Medical staff advised her family to go home and that they would call if there was any change for the worse.

Her father Agostino Iammatteo told Corriere della Sera: ‘As soon as we got to hospital she was put on a tube and the doctors did not hide the seriousness of the situation.

´We wanted to stay near but the doctor said there was no need, that they would call us if she got worse.’

Then on Saturday morning at 3am they were called by staff who told them she had died.

Now her devastated family are seeking answers. Mr Iammatteo said: ‘You don’t die like this at 23 years old. She was full of energy, sporty. We want to know what happened.’

He added: ‘My daughter didn’t lack money to go to a proper centre where it was more than safe to get a tattoo and she had already had others done there.’

Ms Iammatteo was passionate about motorbikes. Days before her death she had posted a picture of herself riding her red Ducati bike on Facebook.

‘So cool. you are the bomb!’ one friend wrote. Another wrote: ’Here comes the blonde. You are fantastic!!!!’

A Milan prosecutor has opened a manslaughter investigation into ‘persons unknown’, ordering an autopsy to take place this week.

Police visited the tattoo clinic but found no immediate causes for concern over hygiene practices.
It is thought the young woman may have had an allergic reaction to the ink.