PADA 28 Agustus 2011, Arsenal meninggalkan Old Trafford dalam keadaan dilecehkan, malu, terhina.

The Gunners kalah telak menyakitkan dengan skor 8-2, ketika Wayne Rooney mencetak hat-trick dan Ashley Young mencetak dua gol. Bahkan Danny Welbeck pun ikut mencetak gol.

Tapi walaupun laga itu sebagai contoh terbaik dari kekecewaan Arsenal setelah melawat ke Theatre of Dreams (atau yang seharusnya menjadi ´stadion mimpi buruk´?), lapangan hijau Old Trafford terbukti menjadi tempat menyakitkan bagi penggemar Gunners selama dekade terakhir.

Arsenal menang di sana hanya sekali dalam 10 musim, dan harus menderita 11 kali kalah, seperti dilansir Mail Online.

Artikel di bawah ini merinci setiap pertandingan di Old Trafford.

Manchester United vs Arsenal 2-1, Liga Inggris (3 Desember 2012)
Van Persie hanya membutuhkan tiga menit untuk mengingatkan fans Arsenal atas kehilangan mereka setelah dilego 24 juta poundsterling ke Old Trafford, membuka skor dengan kaki kanannya. Patrice Evra menggandakan keunggulan United setelah turun minum sebagai gol ´penghibur´ meski terlambat dari Santi Cazorla. Kekalahan itu membuat The Gunners dengan perolehan hanya 15 poin dari 10 pertandingan, start terburuk mereka untuk Liga Premier di bawah asuhan Wenger.

Manchester United vs Arsenal 8-2 (Liga Inggris 28 November 2011)
Merupakan penghinaan terbesar bagi Arsenal ketika Wayne Rooney membuat hat-trick saat United menanggapi kekalahan Manchester City 5-1 dari Tottenham dengan cara tegas - meskipun kita semua tahu bagaimana laga itu terjadi. Didera cedera pemain dan akumulasi kartu kuning, Arsenal tidak berkutik. Tentunya salah satu hari tergelap dalam karir Wenger. "Kami runtuh secara fisik di babak kedua, itu sangat menyakitkan," kata manajer Arsenal.

Manchester United vs Arsenal 2-0 (Piala FA, 12 Maret 2011)
Meskipun Arsenal menikmati banyak pemain bintang tetapi memiliki hasil akhir laga di kandang rival utama mereka. Itu juga berarti Arsenal akan terus memburu trofi untuk musim berikutnya menjawab kekalahan mereka di final Piala Carling, Liga Champions dan Piala FA secara berurutan. Fabio da Silva dan Rooney yang menjadi ´biang kerok´
kekalahan Arsenal.

Manchester United vs Arsenal 1-0 (Liga Inggris, 13 Desember 2010)
Improvisasi sundulan dari Park Ji-sung sudah cukup untuk melihat Arsenal sekali lagi dan menempatkan United di puncak klasemen atas saingan mereka. Sebuah ´pertanda´ zaman bagi Marouane Chamakh yang dituding salah memilih tim. Tapi laga itu tidak tergolong klasik.

Manchester United vs Arsenal 2-1 Arsenal (Liga Inggris, 29 Agustus 2009)
Kasus lain, begitu dekat namun begitu jauh untuk Arsenal setelah gol ajaib dari Andrey Arshavin membuat timnya memimpin awal laga. Namun kemenangan itu runtuh ketika Manuel Almunia bertindak ceroboh menjatuhkan Rooney di babak kedua, striker United ini pun mendapat hadiah tendangan penalti. Abou Diaby kemudian membuat gol bunuh diri dengan memasukkan bola ke gawangnya sendiri lima menit kemudian.

Manchester United vs Arsenal 0-0 (Liga Inggris, 16 Mei 2009)
Arsenal melakukan perjalanan ke Old Trafford bertekad untuk menunda pesta gelar juara United setelah dihinakan di Liga Champions bulan sebelumnya. Tapi meskipun upaya nekat United mendapat poin penting yang mereka butuhkan untuk meraih mahkota ke-11 juara Liga Premier Inggris dengan satu pertandingan tersisa - sekaligus menyamai rekor Liverpool dengan 18 gelar.

Manchester United vs Arsenal 1-0 (Liga Champions, 29 April 2009)
Arsenal beruntung untuk melarikan diri hanya dengan defisit satu gol saat United gagal memanfaatkan dominasi mereka. Kubu Ferguson memiliki John O´Shea dan seharusnya berterima kasih untuk setidaknya memastikan mereka memiliki peluang ke final Liga Champions. Arsenal berharap membalikkan keadaan di leg di kandangnya. Kali ini United menanamkan dominasi mereka, yang membuat berdebar kubu Wenger dengan skor 3-1 untuk mengantar pertemuan di final Liga Champion menghadapi  Barcelona.

Manchester United vs Arsenal 2-1 (Liga Inggris, 13 April 2008)
Arsenal memiliki peluang namun gagal untuk menempatkan Amerika pergi setelah Adebayor membawa mereka unggul dua menit setelah istirahat setelah tampil untuk bundel bola dengan lengannya. United membuat Arsenal membayar pemborosan ketika Ronaldo mencetak gol dari titik penalti setelah handball William Gallas sebelum Owen Hargreaves menempatkan United enam poin dengan 25 meter tendangan bebas. Kekalahan itu semua tapi berakhir judul ramping Arsenal berharap saat United melanjutkan untuk mempertahankan piala dengan dua poin dari Chelsea.

Manchester United vs Arsenal 4-0 (Piala FA, 16 Februari 2008)
Ferguson memilih untuk mengistirahatkan Ronaldo dan Ryan Giggs, tapi Rooney yang mengisi lapangan tengah untuk mengatasi absennya mereka, dengan membuka skor disusul gol dari Darren Fletcher dan Nani. Aksi Rooney mendapat pujian dari manajer Inggris, Fabio Capello saat United membukukan tempat mereka di perempat final. Meskipun akhirnya kalah dalam laga berikutnya dan menempatkan Portsmouth sebagai juara.

Manchester United vs Arsenal 0-1 (Liga Inggris, 17 September 2006)
Setelah tiga pertandingan tanpa kemenangan sejak awal musim, Arsenal tampaknya seperti harus puas dengan mencuri poin. Tapi dengan cerdik  Fabregas mencuri bola dari Cristiano Ronaldo sebelum mengumpan kepada Emmanuel Adebayor yang membuat bola meluncur melewati Tomasz Kuszczak. United pun kalah tetapi mereka masih kokoh berdiri untuk merebut kembali gelar dari Chelsea dengan posisi Arsenal berada 21 poin terpaut di urutan keempat.

Manchester United vs Arsenal 2-0 (Liga Inggris, 9 April 2006)
Gol dari Rooney dan Park Ji-Sung sudah cukup membuat nyaman United atas Arsenal ketika mencatat kemenangan kesembilan di liga. Tampilan klinis melihat United mengambil peluang atas pemimpin klasemen, Chelsea dengan selisih tujuh poin ketika Jose Mourinho berjuluk ´Special´ daripada ´Happy´. United memiliki lima laga tersisa untuk mengejar Chelsea.

Manchester United vs Arsenal 1-0 (Piala Liga, 1 Desember 2004)
String kedua Manchester United sudah cukup untuk melihat anak-anak muda Arsenal, walaupun tim Wenger melakukan fitur tertentu Robin van Persie, sementara Ferguson terpilih sebagai legenda Old Trafford atas Eric Djemba-Djemba dan Kleberson. Pemain lain yang gagal naik kelas di United, David Bellion, yang mencetak satu-satunya gol.

Manchester United vs Arsenal 2-0 (Liga Inggris 24 Oktober 2004)
Laga ini berjuluk The Battle of Buffet. Wayne Rooney mendapat hadiah penalti di menit ke-72 meragukan, Van Nistelrooy menuntut balas sebagai eksekutor penalti. Rooney kemudian menyambar menit ke-90 yg menentukan untuk mengakhiri 49 laga tak terkalahkan atas Arsenal di Liga Inggris. Emosi memuncak di terowongan stadion dan pizza pun dilempar, Sir Alex Ferguson yang jadi target.

Manchester United vs Arsenal 0-0 (Liga Inggris, 21 September 2003)
Pertempuran di Old Trafford. Setelah 80 menit dari kebuntuan pertandingan, laga pun meledak ketika Ruud van Nistelrooy terlihat kagok menantang Patrick Vieira bermain bola atas, mengetuk gelandang Arsenal ke geladak. Vieira membalas dengan menghantamkan sepatunya dan terjadi kepanikan ketika ia diusir wasit karena akumulasi kartu kuning. Kemudian, di detik-detik menentukan Van Nistelrooy menjadi eksekutor penalti setelah Martin Keown dikenai kartu kuning setelah menjatuhkan Diego Forlan. Mimik Keown menjadi terkenal saat mengejek Van Nistelrooy.