Tony Abbot Disarankan oleh Julia Gillard Minta Maaf pada SBY
Julia Gillard Told CNN She Thinks Tony Abbott Should Say Sorry To SBY
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
JULIA Gillard, mantan Perdana Menteri (PM) Australia menyarankan PM Tony Abbott untuk meminta maaf kepada Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata Gillard dalam sebuah wawancara dengan Christiane Amanpour. dari CNN.
Hubungan antara Australia dan Indonesia berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir setelah media mengungkap aksi spionase oleh Defence Signals Directorate (Direktorat Intelijen Elektronik) yang menyadap telepon seluler milik Presiden SBY pada 2009, ketika Partai Buruh berkuasa, seperti dilansir businessinsider.com.au.
Aksi spionase melalui penyadapan berlangsung di bawah kendali pemerintah Partai Buruh. Namun mantan perdana menteri wanita pertama Australia ini menyarankan Abbott mengikuti langkah-langkah yang sama seperti Barack Obama setelah terungkapnya aksi penyadapan National Security Agency (NSA) dari AS menyadap telepon Kanselir Jerman tersebut.
Presiden AS langsung meminta maaf kepada Angela Merkel, dan mengatakan pihak intelijen NSA tidak akan mengulangi kesalahan serupa.
"Jika [Obama] tahu tentang penyadapan, pasti tak akan diizinkannya, dan dia tentunya bisa berkata bahwa di kemudian hari penyadapan itu tidak akan terjadi lagi," kata Gillard dalam wawancara dengan CNN.
"Saya kira itu adalah jawaban yang tepat dari Australia ke Indonesia pada masa yang sangat sulit ini."
SBY telah menulis surat kepada Abbott meminta permintaan maaf dan penjelasan resmi mengapa teleponnya disadap, bersama dengan ponsel milik istrinya, Ibu Ani Yudhoyono, para menteri dan para penasihat terdekatnya.
Sebelumnya, setelah berita itu tersiar, Abbott mengatakan ia tidak akan minta maaf atas penyadapan oleh intelijen Australia, yang dilakukan untuk melindungi kepentingan negara dan sekutu-sekutunya.
"Di satu sisi, pemerintah Australia berhak mengatakan bahwa hal itu dilakukan karena khawatir pada serangan teroris di Australia, ´Kenapa Anda tidak tahu? Kenapa Anda tidak koordinasi dengan intelijen? Kenapa Anda tidak menghentikannya?´," kata Gillard kepada Amanpour.
"Tapi kemudian orang mengatakan bahwa privasinya tidak ingin diganggu, dan saya tidak ingin berpikiran bahwa ponsel saya sedang disadap, baik pada akhirnya kedua hal itu tidak dapat dilakukan, dalam upaya untuk mengumpulkan informasi untuk intelijen maka aksi penyadapan harus dilakukan."
"Apakah pemerintah bisa membenarkan tindakan itu selama mungkin? Jelas tidak. Pemerintah terdiri atas para manusia. Pasti akan terjadi kesalahan, tetapi Anda membutuhkan pengawasan dan keseimbangan dari aksi intelijen."
Indonesia telah menghentikan kerja sama intelijen, dan menghentikan kerjasama militer. Ini termasuk operasi bersama yang menargetkan para imigran ilegal yang menuju Australia.
JULIA Gillard has suggested that Tony Abbott apologise to Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono in an interview with CNN’s Christiane Amanpour.
Relations between Australia and Indonesia are at their lowest point in years after it was revealed in media reports that spies at the Defence Signals Directorate listened to Yudhoyono’s phone calls in 2009, when the Labor Party was in power.
The spying took place under Labor. But the former prime minister suggested Abbott take similar steps as Barack Obama after it was revealed the National Security Agency tapped the German Chancellor’s phone.
The US president apologised to Angela Merkel, and said intelligence services would not directly target her phone again.
“If [Obama] had been aware he wouldn’t have authorised it, and he could certainly say for the future that it wouldn’t happen again,” Gillard said in the interview.
“And I think that that’s an appropriate response from Australia to Indonesia at this very difficult time.”
Yudhoyono has written to Abbott asking for an apology and an official explanation of why his phone was bugged, along with devices belonging to his wife, senior cabinet members and his close advisers.
Earlier, after the news broke, Abbott said he would not say sorry for Australian intelligence gathering, which was conducted to protect the country and its allies.
“On the one hand, Australians would rightly say to their government if there was a terrorist attack in Australia, ‘Why didn’t you know? Why didn’t you collect the intelligence? Why didn’t you stop it?’,” Gillard told Amanpour.
“But then people say I want my privacy and I don’t want the sense that phones are being tapped, well ultimately these two things don’t add up; in order to collect intelligence then there will be electronic surveillance.
“Do governments get it right all the time? Obviously not. Governments are made of human beings. Errors will be made, but you need checks and balances and oversight.”
Indonesia has suspended intelligence sharing, and halted military co-operation. This includes joint operations which target people smugglers.
