WikiLeaks Rilis 1,7 Juta Dokumen Rahasia Amerika Serikat

WikiLeaks Releases 1.7 M US Diplomatic and Intelligence

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


WikiLeaks Rilis 1,7 Juta Dokumen Rahasia Amerika Serikat
Julian Assange (kanan) dan ilustrasi tentang data rahasia yang diungkap WikiLeaks (Foto2: Mail Online)

SITUS ´peniup peluit´ WikiLeaks, Senin (8/4) menerbitkan lebih dari 1.7 juta dokumen rahasia AS yang mencakup laporan diplomatik atau intelijen pada setiap negara di dunia.

Data yang dirilis mencakup lebih dari 1.7 juta catatan diplomatik AS periode 1973-1976 - yang meliputi lalu lintas kabel, laporan intelijen dan korespondensi kongres.

WikiLeaks menggambarkan Public Library of Diplomasi AS (PlusD) sebagai koleksi terbesar di dunia yang dikategorikan rahasia, atau rahasia sebelumnya dan komunikasi diplomatik.

Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh pendiri WikiLeaks Julian Assange, 41, selama waktunya di Kedubes Ekuador di London, di mana ia telah tinggal sejak musim panas lalu.

Pria asal Australia ini mencari perlindungan di kedutaan, Juni lalu atas kekhawatiran bahwa dia akan dikirim ke AS jika ia diekstradisi ke Swedia untuk menghadapi klaim pelanggaran seksual oleh dua perempuan - tuduhan yang dibantahnya.

Pemerintah Ekuador memberikan suaka politik kepada Assange dan telah berulang kali ditawarkan jaksa Swedia kesempatan untuk mewawancarainya di kedutaan di Knightsbridge, London pusat.

Assange mengatakan informasi menunjukkan ´berbagai macam dan ruang lingkup´ kegiatan diplomatik dan intelijen AS di seluruh dunia.

Henry Kissinger adalah Menteri Luar Negeri AS dan Penasihat Keamanan Nasional selama periode yang dicakup oleh koleksi, dan banyak laporan yang ditulis oleh dia atau dikirim kepadanya.

Ribuan dokumen yang NODIS ditandai (tidak untuk didistribusikan) atau Hanya untuk Dilihat, serta komunikasi via kabel yang awalnya diklasifikasikan sebagai rahasia atau sangat rahasia, seperti dilansir Mail Online.

Assange mengatakan WikiLeaks telah meakukan analisis rinci dari komunikasi, menambahkan bahwa informasi yang disebut Cablegate, satu set lebih dari 250.000 kabel diplomatik AS yang dipublikasikan oleh WikiLeaks dari November 2010 dan selama tahun berikutnya.

Dokumen-dokumen yang dirilis setelah anonim bocor, merinci kebijakan luar negeri AS selama dekade terakhir.

Koleksi diterbitkan hari ini belum bocor, namun Assange mengatakan WikiLeaks telah bekerja selama setahun terakhir untuk menganalisis dan menilai sejumlah besar data yang dimiliki di arsip nasional AS sebelum melepaskannya dalam bentuk dicari.

Assange mengatakan WikiLeaks telah mengembangkan sistem teknis yang canggih untuk menangani ´kompleksitas  dan tebalnya´ data.

Dokumen rahasia yang tidak tersedia, sementara beberapa  lainnya hilang atau rusak ireversibel untuk periode Desember 1975 dan termasuk bulan Maret dan Juni tahun 1976, kata Assange.

Dia menambahkan bahwa ibunya, yang tinggal di Australia, mengingatkan tetap bertahan di kedutaan ´tak usah melakukan macam-macam tapi bekerja untuk mengungkap materi WikiLeaks´."

WHISTLEBLOWING website WikiLeaks today published more than 1.7million U.S. records covering diplomatic or intelligence reports on every country in the world.

The data released today includes more than 1.7million U.S. diplomatic records from 1973 to 1976 - covering a traffic of cables, intelligence reports and congressional correspondence.

WikiLeaks described the Public Library of US Diplomacy (PlusD) as the world´s largest searchable collection of U.S. confidential, or formerly confidential, diplomatic communications.

Much of the work was carried out by WikiLeaks founder Julian Assange, 41, during his time in the Ecuadorian Embassy in London, where he has been staying since last summer.

The Australian sought refuge at the embassy last June over fears that he would be sent to the U.S. if he was extradited to Sweden to face sexual offence claims by two women - charges he denies.

The Ecuadorian Government has granted Mr Assange political asylum and has repeatedly offered Swedish prosecutors the chance to interview him at the embassy in Knightsbridge, central London.

Mr Assange said the information showed the ‘vast range and scope’ of U.S. diplomatic and intelligence activity around the world.

Henry Kissinger was U.S. Secretary of State and National Security Adviser during the period covered by the collection, and many of the reports were written by him or sent to him.

Thousands of the documents are marked NODIS (no distribution) or Eyes Only, as well as cables originally classed as secret or confidential.

Mr Assange said WikiLeaks had undertaken a detailed analysis of the communications, adding that the information eclipsed Cablegate, a set of more than 250,000 US diplomatic cables published by WikiLeaks from November 2010 and over the following year.

These documents were released after being anonymously leaked, detailing U.S. foreign policy over the last decade.

The collection published today has not been leaked, but Mr Assange said WikiLeaks had been working for the past year to analyse and assess a vast amount of data held at the U.S. national archives before releasing it in a searchable form.

Mr Assange said WikiLeaks had developed sophisticated technical systems to deal with ‘complex and voluminous’ data.

Top secret documents were not available, while some others were lost or irreversibly corrupted for periods including December 1975 and March and June 1976, said Mr Assange.

He added that his mother, who lives in Australia, had told him he was being kept at the embassy ‘with nothing to do but work on WikiLeaks material’.