Mentan Instruksikan Siswa Sekolah Pertanian Kembangkan Mesin Traktor

Indonesia`s Agricultural School and Agricultural Mechanization

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Instruksikan Siswa Sekolah Pertanian Kembangkan Mesin Traktor
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Pending Dadih Permana menyerahkan penghargaan kepada 171 pelaku pembangunan pertanian dari seluruh Indonesia (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menginstruksikan pengelola sekolah pertanian di bawah kendali Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian untuk mendorong siswanya mengembangkan mesin traktor dalam kegiatan praktikum sehingga dapat mendukung penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) buatan dalam negeri.

"Pemerintah berharap sekolah pertanian memprioritaskan 70 persen kegiatan praktikum, saya minta guru-guru mengajari siswanya bagaiman membuat mesin traktor pertanian. Kalau perlu suruh mereka bongkar traktor dan pasang lagi agar tahu bagaimana mengembangkannya. Saya tunggu hasilnya tahun depan," kata Mentan Amran Sulaiman di Jakarta pada Selasa (16/8).

Harapan tersebut disampaikan Mentan pada penyerahan penghargaan tingkat nasional kepada 171 pelaku pembangunan pertanian dari 33 provinsi di seluruh Indonesia dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 pada 17 Agustus 2016. Tampak hadir Kepala BPPSDMP Pending Dadih Permana, Sekretaris BPPSDMP Momon Rusmono dan para kepala sekolah pertanian Kementan dari seluruh Indonesia.

Menurutnya, siswa sekolah pertanian harus mampu mengembangkan teknologi pertanian siap pakai sehingga dapat menepis tudingan bahwa bekerja sebagai petani tidak lagi dipandang sebagai pekerjaan kurang terhormat ketimbang menjadi pegawai atau pedagang.

"Siswa sekolah pertanian harus mampu menjadi inovator dan guru sebagai motivator sehingga dapat mengantisipasi penurunan minat generasi muda bekerja di bidang pertanian dengan adanya mekanisasi pertanian," kata Mentan.

Amran Sulaiman mengajak generasi muda meniru petani Jepang yang bangga dengan profesinya, dan mekanisasi pertanian adalah sarana untuk meningkatkan produksi namun yang paling penting adalah menumbuhkan minat para pemuda untuk menjadi petani.

Sebagai informasi, pemerintah Jepang mendorong generasi muda untuk menekuni profesi sebagai petani yang didukung berbagai fasilitas dan kemudahan, tujuan utamanya mencegah konversi lahan pertanian. Pasalnya, apabila para pemuda suka bertani maka orang tua mereka sebagai pemilik tanah akan enggan menjual tanahnya karena anak-anak mereka mempertahankan tanah warisan untuk dikembangkan sebagai sumber penghidupan.

"Saya tidak ingin pertanian dibilang kuno dan kumal. Saya akan lihat hasilnya.... saya akan kunjungi sekolah pertanian apabila saya kunjungan kerja ke daerah," kata Mentan.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman nstructed the agricultural school under the control of Agency for Human Resource Development of Agricultural (BPPSDMP) encourage the students for developing technology of hand tractors in practical activities so as to support the procurement of agricultural machinery made in Indonesia.

"The government hopes agricultural schools prioritize practical activities by up to 70 percent, I ask the teachers to teach their students developing agricultural machinery. If I need to tell them apart tractor hand, then reassembled so that they know how to develop it. I wait for the results of next year," Minister Sulaiman said here on Tuesday (August 16).

He delivered it to the granting of national awards to 171 agricultural extension workers of 33 provinces across the country in a series of the 71st Indonesian Independence on August 17, 2016. It was attended by the Head of BPPSDMP Pending Dadih Permana, the Secretary of BPPSDMP Momon Rusmono and heads of the agricultural school.

According to him, the agricultural school students should be able to develop agricultural technology ready to use, so as to answer the allegation that works as a farmer unattractive and prefer to be an employee or merchant.

"Agricultural school students should be able to be an innovator and teacher as motivator so it can attract young people to work as a farmer once supported the mechanization of agriculture," Mr Sulaiman said.

Minister Sulaiman invited young people imitate Japanese farmers are proud of their profession, and the mechanization of agriculture is a means to increase production, but the most important is to attract young people became a farmer.

For information, the Japanese government to encourage young people to pursue the profession as a farmer who supported various facilities, the main objective to prevent the conversion of agricultural land. Because, if the younger generation like farming then their parents as the land owners will be reluctant to sell their land because their child maintain a legacy of land to be developed as source of income.

"I do not like the farm referred to as old-fashioned and scruffy. I will see the results later .... I will visit the agricultural school on a working visit to the region," he said.