Alokasi Pupuk Subsidi 9,5 Juta Ton, Kebutuhan Riil 13,8 Juta Ton

Indonesia Fertilizer Subsidy Allocation Only 9.5 Million Tons

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Alokasi Pupuk Subsidi 9,5 Juta Ton, Kebutuhan Riil 13,8 Juta Ton
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dialog dengan kepala perwakilan perusahaan pupuk di Jambi (Foto2: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengakui alokasi pupuk subsidi tahun ini hanya 9,5 juta ton, tidak sesuai kebutuhan daerah yang tertuang dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), karena kebutuhan riil pupuk subsidi seharusnya 13,8 juta ton sehingga masih selisih 3,88 juta ton dari alokasi yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI.

Amran Sulaiman mengatakan dalam RDKK yang diusulkan pemerintah daerah pada pemerintah pusat, kebutuhan riil pupuk subsidi 13,38 juta ton tapi alokasi pupuk tahun ini hanya 9,5 juta ton akan segera ditambah.

"Jumlah alokasi pupuk saat ini masih jauh di bawah kebutuhan daerah yang tertuang dalam RDKK, jadi akan segera ditambah. Selisih kebutuhan riil dan alokasi berpotensi memicu masalah kelangkaan pupuk bersubsidi," kata Menteri Amran kepada pers di Jakarta, belum lama ini.

Dia menambahkan, kelangkaan pupuk bersubsidi dapat menjadi batu sandungan bagi upaya pemerintah mencapai swasembada pangan. Petani pun harus menanggung ongkos mahal bila pupuk langka.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman admits allocation of fertilizer subsidy this year only 9.5 million tons, does not fit needs the regions in accordance Definitive Plan Needs Group, known as the RDKK because the real needs 13.8 million tons, so there is still lacking 3.88 million tons of allocations set by the Agriculture Ministry.

Mr Sulaiman said in RDKK proposed by local governments to the central government, the real needs of 13.38 million tons of fertilizer subsidies, but the allocation of this year only 9.5 million tonnes and should be added.

"The allocation of fertilizer is still far below the needs of the region as set out in RDKK, so it will soon be added. Differences real needs and potential to trigger allocation of subsidized fertilizer scarcity," Minister Amran told reporters in Jakarta, recently.

He added, scarcity of subsidized fertilizer can block the government´s efforts to achieve food self-sufficiency. Farmers were losses because subsidized fertilizers become scarce.