GraTiEks, Kementan Dukung Petani Milenial Kaltim Tembus Pasar Ekspor

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


GraTiEks, Kementan Dukung Petani Milenial Kaltim Tembus Pasar Ekspor
BBPP BINUANG: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kanan] didampingi Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati memantau greenhouse tanaman hidroponik yang dikembangkan Gapoktan Tani Makmur di Balikpapan, Kaltim yang berpeluang menembus pasar ekspor mancanegara.

Balikpapan, Kaltim [B2B] - Petani milenial Kalimantan Timur [Kaltim] didorong Kementerian Pertanian RI untuk menembus pasar ekspor, sementara yang telah berniaga dengan pasar global diminta untuk meningkatkan hasil produksi dan produktivitasnya, sehingga sejalan dan koheren dengan program Gerakan Tiga Kali Ekspor [GraTiEks] yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Seruan dan dukungan tersebut dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi saat mengunjungi Gapoktan Tani Makmur di Kelurahan Karang Joang, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu [10/9] di sela kunjungan kerjanya, mewakili Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menghadiri Hari Olahraga Nasional [Haornas] di Balikpapan.

Kabadan didampingi Ketua Gapoktan Tani Makmur, Agus Basuki menyerukan petani Kalimantan meningkatkan produktivitas, sehingga dapat menembus pasar ekspor.

Agus Basuki mengakui saat ini, hasil produksi cabai telah menembus omset Rp105 juta per hektar, dengan harga rata-rata di pasar Rp35 ribu per kg, dari lahan seluas 6,5 hektar untuk pertanaman cabai.

"Petani anggota Gapoktan Tani Makmur memang bertekad menembus pasar ekspor setelah mampu mendukung pemenuhan pasar lokal di Balikpapan dan sekitarnya. Sementara, saat ini baru ekspor cabai keriting ke Singapura," kata Agus Basuki.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati; Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso; Project Manager Program YESS Kementan, Inneke Kusumawati dan sejumlah Widyaiswara BBPP Binuang dan penyuluh setempat. 

Kabadan Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa Mentan Syahrul melalui Program GraTiEks berupaya menguatkan aktivitas produksi [on farm] maupun aktivitas pasca produksi [off farm] terus diupayakan dengan mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat. 

"GratiEks merupakan bagian dari program jangka panjang yang berdampak besar pada roda ekonomi nasional, karena akan ada jutaan orang yang terlibat di sektor pertanian, dan akan mempercepat jalannya laju ekspor komoditas pertanian menuju ekosistem pertanian yang modern," kata Mentan.

Dedi Nursyamsi menambahkan petani milenial Kaltim lainnya seperti Adriansyah dari Balikpapan telah menghasilkan semangka seberat 10 kg dengan cita rasa yang disukai konsumen, berpotensi menembus pasar ekspor, apalagi didukung luasan lahan 16 hektar.

"Kementan khususnya BPPSDMP akan mendukung petani milenial melalui pendampingan dan pengawalan dengan pelatihan, bimbingan teknis, dan program magang luar negeri sehingga lebih banyak petani milenial menembus pasar ekspor," katanya.

Kabalai Binuang, Yulia AK menyatakan komitmennya meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh Kalimantan melalui pelatihan tatap muka [offline] maupun online seperti Webinar Bertani on Cloud dan Wisatani. 

"BBPP Binuang sebagai pelaksana kegiatan tetap menjaga komitmen untuk mendukung tercapainya SDM pertanian yang berdaya saing, maju dan diri dan modern," kata Yulia AK. [agus/timhumasbbppbinuang]

Balikpapan of East Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.