Nganjuk, Jatim [B2B] - Peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] dimaksimalkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, khususnya BPP Loceret meningkatkan potensi sumber daya alam [SDA], sumber daya manusia [SDM] dan sumber daya ekonomi [SDE] mendukung pembangunan pertanian Kecamatan Loceret.

Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa KostraTani merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui penguatan sarana prasarana dan peningkatan kapasitas SDM pertanian.

"Tujuannya agar BPP berperan dalam penguatan kelembagaan penyuluhan di desa atau Posluhdes), kelembagaan petani dan simpul penyelenggaraan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, locust pembangunan pertanian," kata Mentan Syahrul.

Menurut Mentan, hadirnya program Kostratani bertujuan membangun ekosistem pertanian lewat digital, “ini merupakan program Kementan dengan pendekatan baru dan lebih modern serta harus didukung oleh semua pelaku pembangunan pertanian."

Sementara Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan Kostratani termasuk dalam 10 Program Utama Kementan, yang merupakan manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan menerapkan pertanian maju, mandiri dan modern. Pendekatan teknologi informasi (IT) dan mekanisasi pertanian diutamakan.

"KostraTani melaksanakan Lima Peran yakni sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan," katanya.

Kelima peran tersebut dimaksimalkan oleh BPP Loceret, satu dari 20 BPP di Kabupaten Nganjuk, KostraTani menjadi momentum bagi BPP Loceret bergerak ke arah pembaharuan dengan mengoptimalkan seluruh potensi berbasis terknologi informasi [IT] dan koneksi dengan Agriculture War Room [AWR] di Kementan.

"Kostratani berdampak cukup besar dan memotivasi semua elemen di BPP Loceret, karena terjadi perbaikan sistem data baik SDA, SDM dan SDE serta tumbuh kembang aktivitas kelembagaan petani," kata Dedi Nursyamsi.

Luas wilayah binaan 4.882 hektar terdiri atas sawah 2.853 hektar, tegalan 1.037 hektar dan pekarangan 990 hektar di dataran rendah hingga dataran tinggi, sehingga potensi komoditas di BPP Loceret cukup bervariasi seperti tanaman pangan, hortikultura hingga perkebunan. [Cha]