"Swasembada Harus Tercapai Lebih Cepat dari Target Presiden"

Indonesian Will be Achieved Rice Self-sufficiency in 2016

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


"Swasembada Harus Tercapai Lebih Cepat dari Target Presiden"
Presiden RI Joko Widodo dan Mentan Amran Sulaiman meninjau irigasi di Sulsel dan Sulbar pada November 2014 (Foto2: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman mengharapkan khusus swasembada pangan, khususnya padi, akan tercapai pada 2016 walaupun Presiden Joko Widodo menetapkan agar swasembada padi, jagung dan kedelai yang akan tercapai dalam waktu tiga tahun.

“Kementerian Pertanian menargetkan swasembada lebih cepat dari target tersebut”, kata Amran Sulaiman ketika melantik Hasil Sembiring sebagai Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Auditorium Gedung F  Kementerian Pertanian di Jakarta, pekan lalu.

Menteri mengatakan subsektor tanaman pangan sebagai subsektor penting dan strategis. “Sukses swasembada pangan berupa padi, jagung dan kedelai salah satunya ditentukan oleh kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan."

Amran menambahkan, pemerintah telah berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta swasembada pangan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang menetapkan agar swasembada padi, jagung dan kedelai akan tercapai dalam waktu tiga tahun.

“Kementerian Pertanian menargetkan swasembada padi lebih cepat dari target tersebut”, tambah Mentan.

Dia menambahkan, sebagai bentuk komitmen terhadap penugasan ini, pemerintah telah menambah alokasi anggaran 2015 melalui APBN-P sebesar Rp16 triliun, serta tambahan dana alokasi khusus (DAK) bidang pertanian sebesar Rp4 triliun.

"Tambahan alokasi anggaran yang besar tersebut belum pernah diperoleh pemerintah sebelumnya," kata Amran.

Menyikapi hal itu, Mentan meminta dukungan semua pihak di Kementerian Pertanian RI bekerja maksimal dengan komitmen, integritas dan loyalitas yang tinggi, walaupun terdapat pihak yang skeptis meragukan pencapaian swa-sembada tersebut.

“Kita harus hadapi pandangan itu dengan semangat kerja dan optimisme yang tinggi. Dengan pemberdayaan alsintan pada penanganan pasca panen kita akan mampu menekan kehilangan produksi 10,2% dan kalau kita kalikan terhadap tiga juta hektar saja, berapa, kan besar tambahan produksinya," kata Amran.

Terkait pelantikan Hasil Sembiring, Pemerintah RI menetapkan berdasarkan kepada SK Presiden RI Nomor 216/M/tahun 2014 tanggal 29 Desember 2014, yang menetapkan Dr. Ir. Hasil Sembiring sebagai Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk menggantikan Ir. Udhara Kasih Anggoro, MS.

Menteri meminta kepada Hasil Sembiring untuk langsung bekerja setelah dilantik. "Tidak ada acara resepsi syukuran atau pulang kampung, karena tugas-tugas penting sudah menanti."

Target Internal Swasembada Pangan
Pemerintahan Jokowi-JK menargetkan swasembada tercapai dalam tiga tahun. Namun Kementerian Pertanian memiliki target tersendiri khususnya soal padi, "untuk padi target internal kita adalah dua tahun, jadi 2016 harus terwujud,” kata Amran Sulaiman.

Dia mengungkapkan, sejumlah langkah ditempuh termasuk
pengalokasian dana pada sektor-sektor produktif. Selain itu sejumlah langkah strategis, khususnya produktivitas yang sebelumnya lima ton meningkat menjadi tujuh ton, atau dari lima ton ke enam ton dengan biaya produksi yang sama.

Kedua, adalah indeks pertanaman yang biasanya petani hanya menanam satu kali, kemudian bisa menanam sampai dua kali juga akan menambah penghasilan petani.

Untuk mencapai hal itu, Kementan lebih memperhatikan  beberapa sektor penting yang selama ini justru menjadi penghambat yakni irigasi. Saat ini 22% dari total irigasi rusak di seluruh Indonesia, dan itu akan sangat mempengaruhi tanaman pertanian seluas tiga juta hektar.

Terkait benih, untuk serapan benih pada 2014 hanya mencapai 20%. "Yang ke tiga adalah pupuk, ketersediaan pupuk di banyak daerah yang kami kunjungi sering terlambat."

Mentan juga menyoroti penanganan pasca panen karena selalu kehilangan 10,2% dari hasil panen. "Kalau berhasil diantisipasi dengan memanfaatkan dengan mesin harvester, katakanlah 35 juta ton kali 5% maka 1,5 juta ton hingga 2 juta ton produksi padi bisa diselamatkan."

"Jadi dengan faktor kunci adalah perbaikan irigasi, pengadaan benih, pupuk dan alsintan menjadi fokus dari Kementan maka dalam waktu tiga tahun saya yakin produktifitas akan naik dengan biaya yang sama tapi hasilnya berbeda."

Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Minister, Amran Sulaiman expects food self-sufficiency targets, especially rice, will be achieved in 2016 despite President Joko Widodo stipulates that self-sufficiency in rice, corn, and soybeans to be achieved within three years.

"The Agriculture ministry is targeting rice self-sufficiency faster than the target," Amran Sulaiman said while inducting Hasil Sembiring as Agriculture Ministry´s Director General of Crops in Indonesian Agriculture Ministry headquarter here  last week.

The minister said the food crops as an important and strategic subsector. "Successful self-sufficiency in rice, corn and soybean one of which is determined by the performance of the directorate general of crops."

Mr Sulaiman added, the government has committed to achieve food sovereignty and food self-sufficiency. It is strengthened statement by President Joko Widodo the set targets to be achieved self-sufficiency in three years.

"The agriculture ministry set the rice self-sufficiency faster than the target," minister added.

He added Widodo administration commitment to this assignment, the government has increased the budget allocation in 2015 through the revised budget of IDR 16 trillion, and additional special allocation fund (DAK) for agriculture IDR 4 trillion.

"Additional budget has not been granted by the previous government," he said.

In response, the minister asked for the support of all parties in the ministry to work optimally with commitment, integrity and loyalty are high, although there are those who expressed skepticism to the achievement of food self-sufficiency.

"We have to face it with the skepticism of work and optimism. With the empowerment of agricultural mechanization in post-harvest handling is expected to reduce production losses 10.2% and if multiplied by three million hectares, how much? The extra large production," Mr Sulaiman said.

Related inauguration Mr. Hasil Sembiring, Indonesian Government set by the Presidential Decree No. 216 / M / 2014 dated December 29, 2014, which sets Dr. Ir. Hasil Sembiring as Director General of Crops to replace Ir. Udhara Kasih Anggoro, MS.

Minister asks Hasil Sembiring to directly work after being appointed. "No party or go home, as important task already waiting."

Internal Target Food Self-Sufficiency
Jokowi-JK administration targets achieved self-sufficiency in three years. However, the Agriculture Ministry has its own targets, especially rice, "for our internal targets rice is two years, so 2016 should be realized," Mr Sulaiman said.

He revealed, a number of steps taken, including the allocation of funds to the productive sectors. In addition, a number of strategic moves, especially the productivity of five tons increased to seven tons, or five tons to six tons, but the cost of production remains the same.

Secondly, is the cropping index of farmers which usually only one planting, then can planting twice so that it can increase the income of farmers.

o achieve this, the ministry consider several important sectors that have actually become an obstacle, irrigation. Currently 22% damaged irrigation across Indonesia, it greatly affects three million hectares of agricultural land.

Related seed, for uptake of seeds in 2014 only reached 20%. "The third is fertilizer, fertilizer availability in many areas that we visited often too late."

Agriculture Minister also highlighted the post-harvest handling as always lose 10.2% of the harvest. "If successfully anticipated by utilizing the harvester machine, say 35 million tonnes by 5% then 1.5 million tons to 2 million tons of rice production can be saved."

"So the key factor is improvement of irrigation, provision of seeds, fertilizers and agricultural mechanization became the focus of the ministry, then within three years I believe will increase productivity at the same cost but the results are different."