Balitbangtan Ditantang Mentan Buktikan Hasil Riset Jagung Hibrida
Indonesian AARD Produces High-quality Corn
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Makassar (B2B) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian RI ditantang oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman untuk membuktikan hasil risetnya terhadap jagung hibrida, Bima 3 Bantimurung, yang dinyatakan mampu menghasilkan 10 ton per hektar, dan seharusnya dapat mendukung pencapaian swasembada jagung.
Menteri Amran Sulaiman menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Balai Penelitian Tanaman Serealia, Balitbangtan yang berlokasi di Jl Dr Ratulangi 274 Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 20 km dari kota Makassar.
"Kalau lihat display hasil penelitian sudah bosan, yang penting buktikan di lapangan. Jangan simpan di langit tapi bawa ke bumi, lain kali aku datang ke lahan seluas 500 hektar, ini kan katanya 10 ton per hektar. Saya mau buktikan hasil riset dari Balitbangtan," kata Mentan kepada Kepala Balitbangtan, Mohamad Syakir usai buka puasa bersama di Balitsereal, Kabupaten Maros pada Senin malam (13/7).
Menurutnya, pihak kementerian akan mendukung pengembangan 500 hektar lahan jagung untuk ditanami jagung hibrida Bima 3 Bantimurung, dengan biaya tanam Rp20 juta per hektar atau total Rp10 miliar.
"Ini tantangan buat Balitbangtan, untuk mengembangkannya di lahan seluas 500 hektar, saya kira biaya tanam tidak besar yang penting kita lihat realisasi produksi seperti dijanjikan badan litbang, setelah sukses kita kembangkan ke seluruh Indonesia," kata Amran Sulaiman.
Makassar, Indonesia (B2B) - The Indonesian Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD) was challenged the Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman to prove the hybrid maize research results, the Bima 3 Bantimurung, which declared are capable of producing 10 tons per hectare, and should be able to support the achievement of self-sufficiency in maize.
Minister Sulaiman said that during his visit to the Cereal Crops Research Institute of the IAARD located on Dr Ratulangi Street 274 Maros district, about 20 km of South Sulawesi capital.
"See the display was bored, which is important to be proven. Do not put it in the sky but down to earth, next time I come again be proven in 500 hectares of land, it´s said 10 tons per hectare. I want to prove IAARD research," Minister Sulaiman said to the Head of IAARD, Mohammad Syakir after iftar here on Monday evening (7/13).
According to him, the ministry will support the development of hybrid corn Bima 3 Bantimurung, the cost of planting 20 million rupiahs per hectare or a total of 10 billion rupiahs.
"It´s a challenge for IAARD, expanding on an area of 500 hectares, I think the cost of planting is not too much but the important realization of production as promised by the agency, after successfully we develop across Indonesia," Mr Sulaiman said.
