`Open Grazing`, Kementan Dukung P4S Ushuludin Bangun Penggembalaan Terbuka
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tanah Laut, Kalsel [B2B] - Langkah P4S Ushuludin selaku Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] di Kalimantan Selatan [Kalsel] mengembangkan open grazing [penggembalaan terbuka] didukung oleh Kementerian Pertanian RI. P4S Ushuludin berupaya mengembangkan pembiakan sapi potong modern seperti diterapkan di Amerika, Australia dan Selandia Baru.
Dukungan tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada Ketua P4S Ushuludin, Muhammad Husni Thamrin di Desa Sungai Jelai Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel pada Rabu [1/6].
"Kementan mendukung penuh upaya P4S Ushuludin mengembangkan peternakan modern yang memenuhi standar internasional," katanya didampingi Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati dan jajarannya menyertai kunjungan kerja Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP].
Pengembangbiakan ternak sapi P4S Ushuludin menerapkan sistem semi intensif, pada pagi hari sapi dilepas merumput di padang penggembalaan dan sore hari dimasukkan ke dalam kandang dengan kawin alam. Perbandingan jantan dan betina adalah 1:20 diharapkan menghasilkan satu induk, satu tahun dan satu pedet.
Menurut Dedi, langkah dan upaya P4S Ushuludin sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak dan mendorong semua pihak fokus dan serius dalam melanjutkan program bidang peternakan.
Guna mengatasi impor daging nasional, Mentan mengajak petani dan peternak didukung pemerintah daerah membangun hulu dan hilir peternakan.
"Akselerasi bibit unggul dan berkualitas merupakan perintah Presiden RI Joko Widodo dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi hewani masyarakat Indonesia," kata Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi mengingatkan potensi pertanian Kalsel tak perlu diragukan, selain subsektor perkebunan, juga potensi tanaman pangan, hortikultura serta peternakan apabila diolah dengan baik.
“Saya senang melihat perkembangan regenerasi petani di Tanah Laut. Kementan akan terus memfasilitasi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian, khususnya petani milenial melalui pelatihan," katanya.
Tingginya potensi sumber daya alam [SDA] didukung banyaknya generasi milenial, katanya, utamanya P4S Ushuludin yang dipimpin Husni Thamrin mengembangkan Korporasi Petani melalui Badan Usaha Milik Petani [BUMP] di bawah bendera PT Cahaya Abadi Petani.
"Kementan berharap BBPP Binuang selaku UPT Pelatihan di Kalimantan melahirkan lebih banyak P4S setingkat P4S Ushuludin sehingga Kalimantan dapat menjadi sentra produksi pertanian, sehingga mampu swasembada, tidak lagi tergantung pada produk dari luar Kalimantan," kata Dedi Nursyamsi pada Kabalai Binuang, Yulia AK.
Harapan tersebut diamini oleh Yulia AK selaku Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang yang berkomitmen meningkatkan kemampuan dan kinerja P4S di seluruh Kalimantan.
P4S Ushuludin
P4S Ushuludin mengembangkan BUMP PT Cahaya Abadi Petani [CAP] mengoperasikan usaha pembiakan sapi potong dengan sistem open grazing [penggembalaan terbuka] dengan pendampingan dari pemerintah pusat dan daerah serta Sekretariat Nasional BUMP dan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Menerapkan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian dan kesejahteraan Petani.
Direktur BUMP PT CAP, Muhammad Husni Tamrin mengatakan pembentukan BUMP adalah implementasi UU Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pasal 69 Ayat 1 bahwa "kelembagaan ekonomi petani berupa badan usaha milik petani."
"Melalui P4S Ushuludin, BUMP menyediakan tempat sebagai pelatihan untuk pemuda milenial, khususnya di Kalsel, supaya kita dapat bersama-sama belajar mengisi peluang bisnis yang bisa dikembangkan di Kalsel,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengharapkan Husni Thamrin selaku DPM Kementan melakukan resonansi atas suksesnya mengembangkan usaha tanaman pangan berupa padi sawah seluas 20 hektar, perkebunan karet 80 hektar, kelapa sawit 30 hektar dan usaha pembiakan sapi potong sebanyak 250 ekor yang dipelihara dengan sistem open grazing di lahan seluas 480 hektar.
Pengembangbiakan ternak sapi P4S Ushuludin, kata Husni Thamrin, menerapkan sistem semi intensif. Pagi hari, sapi dilepas merumput di padang penggembalaan dan sore hari dimasukkan ke dalam kandang dengan kawin alam.
"Perbandingan jantan dan betina adalah 1:20 diharapkan menghasilkan satu induk, satu tahun dan satu pedet," katanya.
Tampak hadir Kepala Bagian Umum BBPP Binuang, Arfan Suleman Korompot dan Kordinator Program BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto. [Agus]
Tanah Laut of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
