Pembangunan Pertanian Diapresiasi oleh Politisi Golkar dan PKS

The Opposition Parties Appreciated Progress of Indonesia`s Agriculture

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pembangunan Pertanian Diapresiasi oleh Politisi Golkar dan PKS
Politisi Golkar Misbakhun saat kampanye Pileg 2014 (kanan), Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Amran Sulaiman dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Dompu, NTB (Foto2: B2B/Mac & Istimewa)

Jakarta (B2B) - Sudah menjadi rahasia umum bahwa kendala utama Presiden RI Joko Widodo melaksanakan program pembangunan adalah dukungan politik di parlemen. Jokowi tidak didukung secara mayoritas di DPR sehingga langkah reformasi di pemerintahannya kerap terhadang oleh Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2014.

Ketika kebijakan politik, hukum dan ekonomi dihadang oleh KMP, ternyata sektor pertanian mampu meruntuhkan tembok kebuntuan politik, setelah legislator dari Partai Golkar, Misbakhun menyatakan apresiasi terhadap kinerja Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman yang dinilai sebagai satu dari sedikit menteri di Kabinet Joko Widodo yang berprestasi.

“Beliau (Amran Sulaiman) sejauh ini bisa menerjemahkan keinginan Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan,” kata Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya yang dilansir Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Pertanian di Jakarta kepada B2B belum lama ini.

Kendati baru enam bulan menjadi Menteri Pertanian RI, Misbakhun menilai terobosan yang dilakukan Amran Sulaiman cukup berhasil.

“Yang sudah kelihatan itu pembagian traktor gratis bagi kelompok tani dan masyarakat miskin dan itu rill di lapangan.  Dia juga rajin turun kepelosok untuk memotivasi petani, subsidi pupuk sudah mulai digerakkan, irigasi, jalan dan sebagainya. Saya kira ini semua dalam rangka wujudkan swasembada pangan,” kata Misbakhun yang sebelumnya dikenal sebagai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan kini bergabung di Golkar.

Dukungan politik kepada Jokowi dan kinerja Amran Sulaiman dalam pembangunan pertanian juga ditunjukkan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang turut serta pada kegiatan panen jagung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 11 April lalu.

Politisi PKS yang dikenal sebagai vokalis KMP pada masa Pilpres 2014 ini tampak berupaya menghindar dari wartawan ketika berada di Dompu. Dia juga menolak diwawancarai wartawan ketika ditanyakan tentang kehadirannya di Dompu.

"Tanya pak Amran saja, kan beliau yang punya gawe di sini," jawab Fahri Hamzah. Mendengar hal itu, Mentan hanya tersenyum dan melanjutkan perbincangannya dengan Fahri Hamzah sembari menanti Presiden Jokowi yang menyambut antusias petani jagung dan warga setempat untuk menyalami maupun foto bersama Presiden.

Jakarta (B2B) - It is common knowledge that the major constraint the Indonesian President Joko Widodo implement development programs is political support in parliament. Widodo is not supported by a majority in the House so that the pace of reforms in government are often hampered by the Coalition Red and White, known as the KMP, which supports Prabowo Subianto in the 2014 Presidential Election.

While political policy, legal and economic intercepted by KMP, it turns out the agricultural sector is able to break down the wall of political deadlock, after legislator of Golkar, Misbakhun expressed appreciation for the performance of the Agriculture Minister Amran Sulaiman, who assessed as one of the few ministers are doing well.

"He is (Amran Sulaiman) was able to carry out the President´s policy to achieve food self-sufficiency within the next three years," Misbakhun said through written statement reported by the Public Relations Section of Agriculture Ministry in Jakarta to B2B recently.

Although for six months as agriculture minister, Misbakhun assess breakthrough made by Amran Sulaiman quite successful.

"For example, the tractor free of charge for groups of farmers and the poor, it proved successful. He also often working visit to the regions to motivate farmers, fertilizer subsidies began smoothly, improved irrigation, and build rural roads. I´m sure all of that to achieve food self-sufficiency," said Misbakhun formerly known as politician Prosperous Justice Party (PKS) and now joined Golkar.

Political support to Widodo and performance of Amran Sulaiman in agricultural development is also appreciated  by the Deputy Speaker of the House, Fahri Hamzah who participated in corn harvest activities with President Widodo and Mrs Iriana in Dompu, West Nusa Tenggara (NTB) on 11 April.

Fahri Hamzah, who is also the Prosperous Justice Party politician looks to avoid reporters when in Dompu. He also refused to be interviewed by journalists related presence in Dompu.

"Ask Mr Sulaiman, he´s in charge here," Mr Hamzah said. Heard the answer, Mr Sulaiman only smiled and continued his conversation with him, while waiting for President Widodo who welcomed enthusiastically corn farmers and local residents to greet and take pictures.