Polbangtan YoMa Partisipan Koordinasi Online Mentan via AWR KostraTani

Indonesian Govt Anticipate COVID-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan YoMa Partisipan Koordinasi Online Mentan via AWR KostraTani
KERJA DARI RUMAH: Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman didampingi Wadir I Dr Ananti Yekti menyimak arahan Mentan SYL via AWR KostraTani saat memberi arahan pada seluruh jajarannya [Foto2: Humas Polbangtan YoMa]

Yogyakarta, DIY [B2B] - Selama pelaksanaan kerja dari rumah atau working from home [WFH] di Kementerian Pertanian RI mengantisipasi penyebaran virus Corona, COVID-19, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] telekonferensi dengan para pejabat Kementan di pusat dan unit pelaksana teknis [UPT] di daerah, Senin [23/3] termasuk Polbangtan YoMa di Yogyakarta - Magelang, salah satu UPT pendidikan dari Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP Kementan].

Kegiatan telekonferensi dilakukan Mentan SYL sejak Jumat pekan lalu [20/3] dan Senin pagi. Mentan SYL melakukan koordinasi dengan pejabat eselon satu hingga tiga Kementan melalui koneksi Agriculture Operation Room [AOR] di rumah dinas di kawasan Widyachandra, Jakarta Selatan koneksi ke Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] di lantai dua Gedung A Kementan, kemudian dipancarluaskan online ke AOR di seluruh Indonesia termasuk kampus jurusan pertanian Polbangtan YoMa di Yogyakarta.

Dalam kegiatan telekonferensi tersebut, Mentan SYL mengingatkan kepada seluruh jajarannya, termasuk UPT BPPSDMP di antaranya Polbangtan YoMa, yang disambut antusias oleh Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman didampingi Wakil Direktur I Dr Ananti Yekti.

"Tetap semangat bekerja dan meningkatkan produktifitas meskipun harus bekerja dari rumah, karena demi kepentingan seluruh jajaran Kementan maupun masyarakat mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona," kata Mentan SYL kepada Dr Rajiman yang juga didampingi pejabat eselon tiga Polbangtan YoMa di antaranya Kabag Umum, Irwan Johan Sumarno.

Mentan SYL mengingatkan untuk melaksanakan instruksi Presiden RI Joko Widodo tentang WFH dan Protokol Kewaspadaan yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia [WHO].

"Penyebaran virus Corona, COVID-19 harus diwaspadai, tapi tidak harus membuat panik. Caranya? Hindari kerumunan dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter atau social distancing sebagai Protokol Kewaspadaan," kata Mentan.

Menurut Mentan, sektor ekonomi lain boleh ditunda atau distop, sementara sektor pertanian harus tetap berjalan, kegiatan usahatani harus tetap jalan karena manusia tiap hari membutuhkan pangan.

Kepala BPPSDMP
Sebelumnya diberitakan B2B, Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi pada Jumat [20/3] telekonferensi dengan para penyuluh, petani, peneliti dan widyaiswara di kantor BPP [KostraTani], BBPP dan BPTP [Kostrawil] pada sejumlah daerah melalui AWR KostraTani.

"Pembangunan sektor pertanian jalan terus setiap hari. Tidak boleh berhenti meskipun ada pandemi global COVID-19. Ingat jaga jarak dan hindari kerumunan serta sering cuci tangan. Kalau pun besok kiamat, kita harus tetap olah lahan dan olah tanam. Meskipun besok mati, kita harus tetap menanam padi dan lain-lain. Tanam .... tanam ... tanam ..... Petani tetap gas pol tanam. Pangan harus selalu tersedia. Tidak boleh ditunda apalagi dihentikan," kata Prof Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati di lantai Gedung A Kementan, kawasan Ragunan, Jaksel.

Kepada para penyuluh yang dipandu Kasubbid Informasi Materi - Pusluhtan, Septalina Pradini, Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan peran BPP selaku KostraTani sebagai ´pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi fungsi dan peran BPP berbasis teknologi informasi [IT] untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Cara pencegahannya, ini yang penting diketahui para penyuluh dan segera sampaikan kepada petani binaan masing-masing. Pertama, hindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran pernafasan akut. Kedua, rajin cuci tangan setelah kontak pasien atau lingkungan tempat tinggal. Ketiga, hindari kontak dengan hewan liar tanpa adanya perlindungan. Empat, hindari konsumsi produk hewani mentah, seperti daging dan susu yang hanya diolah setengah matang," kata Dedi Nursyamsi. [IJS]

Yogyakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.