Jakarta [B2B] - Perguruan tinggi vokasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menerapkan Teaching Factory [TeFa] yang menerapkan sistem pembelajaran dikembangkan semirip mungkin dengan dunia kerja dan dunia industri [DuDi]. 

Polbangtan Bogor mengembangkan Design Smart of Greenhouse, didukung teknologi terkini, untuk pengaturan pertumbuhan tanaman, mengatur suhu, pencahayaan matahari, kadar air, nutrisi dan pupuk yang diatur sesuai kebutuhan pertanaman.

Dengan pendekatan sistem cerdas [smart system] maka pengaturan greenhouse dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui smartphone, laptop atau personal computer. Ke depan, petani dapat bekerja multitasking mengandalkan smart system kemudian mengetahui perkembangan tanaman melalui data terukur dan terkini, meski pada saat yang sama tengah mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian atau bimbingan teknis [Bimtek].

Sistem cerdas merupakan inovasi teknologi informasi yang menggabungkan fungsi penginderaan, aktuasi, dan kontrol untuk menggambarkan dan menganalisis situasi, dan membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia dengan cara prediksi atau adaptif, sehingga melakukan tindakan cerdas.

Langkah tersebut disambut baik oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] sebagai terobosan penting meningkatkan kualitas pembelajaran TeFa bagi mahasiswa Polbangtan, untuk menghasilkan alumni berkualifikasi job creator dan job seeker yang mumpuni mengembangkan pertanian dari hulu ke hilir, sekaligus mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.

"Pengembangan link and match antara politeknik lingkup Kementan sudah dan akan terus dikembangkan oleh Polbangtan. Jalinan kerjasama sudah dilakukan dengan berbagai institusi dan para pemangku kepentingan dalam pengembangan SDM pertanian," kata Kapusdik Idha WA melalui keterangan tertulis dari Pusdiktan yang diterima B2B, Kamis [23/7].

Pengembangan inovasi Design Smart of Greenhouse akan menjadi ´karpet merah´ untuk memikat generasi milenial mendukung pengembangan regenerasi petani oleh Kementerian Pertanian RI, sebagai salah satu target program dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mewujudkan visi dan misi Presiden RI Joko Widodo meningkatkan kualitas SDM, khususnya sektor pertanian.

"Demikian pula pola pembelajarannya, kurikulum dan praktik pembelajaran diselaraskan dengan kebutuhan DuDi. Ini semua merupakan upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian kita," kata Idha WA.

Hal itu sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa mesin cetak SDM unggulan berada di pundak lembaga pendidikan. Kementan memiliki lembaga pendidikan vokasi, yang berperan penting membentuk generasi milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Pelaku pertanian yang link and match dengan DuDi sehingga ketika lulus sekolah atau kuliah dapat langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif dan berdaya saing. Mampu bekerja profesional sebagai insan pertanian penggerak produktifitas pangan ke arah ekspor dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," kata Dedi Nursyamsi. [Vtr/Ll]