Refungsionalisasi BPP, KostraTani Sejalan Kebijakan Distan Sorong
Indonesian Agriculture is Moving towards the Digitalization Era 4.0
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sorong, Papua [B2B] - Pemenuhan pangan 267 juta jiwa menjadi perhatian utama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) bagi seluruh insan pertanian, dengan refungsionalisasi balai penyuluhan pertanian [BPP] merupakan salah satu dari 10 program utama Kementerian Pertanian RI.
"Sistem monitoring dan pengoptimalisasian pertanian dari kecamatan. Penyuluh menjalan perannya sebagai ujung tombak dan garda terdepan tersedianya pangan nasional,” kata Mentan dalam berbagai kesempatan jumpa petani dan penyuluh di seluruh Indonesia.
Program Kostratani menekankan aktifnya kembali penyuluh dengan pusat kegiatan di BPP, yang disebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Kostratani berupaya meningkatkan pendampingan dan pengawalan petani di lapangan.
“Ada lima tugas, fungsi dan peran Kostratani yakni pusat data dan informasi, gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pengembangan jejaring dan kemitraan," katanya.
KostraTani sejalan dengan upaya Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sorong, Joni Penda mengajak penyuluh mengembalikan fungsi utama BPP.
"Harapan Mentan Syahrul melalui KostraTani juga dapat terwujud di Sorong," kata Joni Penda saat membuka Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian di Sorong, Senin [31/8].
Sarana dan prasarana penunjang sangat diperlukan BPP, khususnya Agriculutre Operation Room [AOR] terhubung ke Agriculture War Room [AWR] di Jakarta.
Pembukaan Bimtek dihadiri Staf Khusus Mentan bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi serta tim dari Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Manokwari sebagai narasumber Bimtek.
Bimtek diawali pengantar dari Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta melalui aplikasi zoom. "Bimtek pengisian Aplikasi e-RDKK ini penting karena ideal untuk mengusulkan kebutuhan petani," kata Purwanta melalui keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian kepada B2B, Selasa [1/9].
Idealnya, alur pengajuan mulai dari penyuluh ke BPP kemudian direkap oleh petugas Dinas Kabupaten Sorong. Namun, dengan kondisi saat ini, administrator di kantor dinas pertanian yang menangani. BPP Kostratani akan membuat implementasi aplikasi e-RDKK lebih baik. "Sejatinya, yang mengerti kebutuhan lapangan adalah penyuluh. Kalau SOP dipenuhi tidak ada lagi kekurangan pupuk,” kata Purwanta.
Kegiatan Bimtek dilanjutkan dengan paparan dari Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [UPPM] Polbangtan Manokwari, Detia Tri Yunandar. [Nsd/Vtr]
Sorong of Papua [B2B] - Indonesia´s Agricultural Development Strategy Command or KostraTani will carry out and oversee Indonesia´s agricultural development into the digital era. Empowerment of duties, functions and roles of the Agricultural Extension Agency or BPP refers to the qualifications for the 4.0 industrialization era, according to the senior official of Indonesian Agriculture Ministry.
