Flu Burung, Balitbang Kementan Intensif Lakukan Penelitian Virus

Avian Influenza, IAARD Intensive Conducting Virus Research

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Flu Burung, Balitbang Kementan Intensif Lakukan Penelitian Virus
Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian menyediakan peralatan canggih untuk riset new emerging di laboratorium dengan tingkat keamanan tinggi. Laboratorium tersebut mampu mengenali karakterisasi virus-virus baru dan segera mengenali virus yang mengalami mutasi genetik.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Haryono mengatakan, ketersediaan peralatan laboratorium canggih tersebut mampu melakukan karakterisasi genom virus avian influenza secara lengkap terhadap delapan gen.

"Dengan demikian jika ada virus-virus AI yang baru atau yang mengalami mutasi dapat diketahui dengan segera. Temuan-temuan terbaru dari hasil penelitian ini dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan kementerian terkait sehingga dapat cepat dilakukan tindakan pencegahan dan pemberantasannya," kata Haryono dalam diskusi panel bersama Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan, Andi Muhadir di Jakarta, Selasa (30/4).

Menurut Haryono, Kementerian Pertanian juga akan koordinasi dengan Badan Karantina Pertanian dan dinas peternakan provinsi untuk mensosialisasikan bahaya virus flu burung H7N9. "Tujuannya untuk mengawasi hewan ternak dan sosialisasi bahaya flu burung."

Kesiapan tersebut didukung sejumlah langkah mengantisipasi meluasnya penyebaran virus flu burung H7N9. Saat ini, kata Haryono, Kementerian Pertanian melarang impor unggas hidup atau produk impor lainnya dalam bentuk daging dan bulu unggas, khususnya dari China.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agency for Agricultural Research and Development Ministry of Agriculture (IAARD) provides powerful tools for the new emerging research in the laboratory with a high security level. The lab is able to recognize the characterization of new viruses, and immediately recognize the virus had a genetic mutation.

Head of Research and Development, Haryono said, the availability of sophisticated laboratory equipment is capable of performing characterization of avian influenza virus genome is complete the eight genes.

"Therefore if any AI viruses that are new or that have mutations can immediately known. Latest findings from the research is coordinated by the Directorate General of Livestock and Animal Health and related ministries so that preventive action can do quickly and eradication," said haryono in a panel discussion with the Director of Animal Borne Disease Control Ministry of Health, Andi Muhadir in Jakarta, Tuesday (30/4).

According to Haryono, the Ministry of Agriculture will also coordinate with the Agriculture Quarantine Agency and the provincial livestock department to promote the dangers of the bird flu virus H7N9. "The goal is to keep an eye on livestock and socialization dangers of bird flu."

The preparation it support by a number of measures to anticipate the spread of bird flu virus H7N9. Currently, said Haryono, Ministry of Agriculture ban the import live poultry or other import products in the form of meat and feathers, particularly from China.