Kulon Progo Dukung Kementan Genjot Produksi Pertanian

Indonesia`s Kulon Progo Seeks to Meet the Needs of Food

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kulon Progo Dukung Kementan Genjot Produksi Pertanian
GERAKAN KOSTRATANI: Bupati Kulon Progo, Sutedjo [ke-3 kiri] bersama Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kanan] didampingi Direktur Polbangtan YoMa, Dr Bambang Sudarmanto [kanan] Foto: BPPSDMP/Pito

Kulon Progo, DIY [B2B] - Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani] yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian RI mendapat dukungan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, yang dikemukakan oleh Bupati Kulon Progo, Sutedjo saat bertemu Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Kulon Progo, Sabtu [5/6/].

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa  Kostratani digulirkan oleh pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan potensi daerah di sektor pertanian, guna mendukung pencapaian ketahanan pangan.

"Lewat Kostratani di kecamatan, Kementan akan memaksimalkan potensi pertanian daerah, khususnya potensi SDM pertanian untuk mengawal dan mendampingi petani meningkatkan produktivitas pertanian," kata Mentan Syahrul.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mengapresiasi semangat kemandirian di Kulon Progo.

"Semangat kemandirian bupati dan masyarakat Kulon Progo  sangat luar biasa. Tadi disampaikan, kalau bisa tanam ngapain beli. Artinya, apa ditanam di sini. Bahkan sudah terbukti Kulon Progo surplus beras. Saya sangat berharap dengan keberhasilan ini juga diikuti komoditas lain," katanya.

Dedi mengatakan, salah satu komoditas yang potensial di Kulon Progo adalah lidah buaya. "Lidah buaya atau aloevera sangat potensi. apalagi lidah buaya itu komoditas industri, harganya masih bagus. Industri di sini juga sudah di bangun untuk pengolahan aloevera. Artinya, tidak hanya nandur sawah, tapi nandur aloevera."

Dedi menambahkan, Bupati Sutedjo juga menyampaikan bahwa Pendapatan Domestik Bruto [PDB] pertanian di Kulonprogo masih memegang peran yang sangat penting.

"Apalagi rakyatnya sebagian besar masih berada di sektor pertanian. Terima kasih bupati, mari kita sama-sama bangun SDM pertanian di Kulon Progo melalui pemberdayaan petani," katanya.

Harapan serupa disampaikan Bupati Sutedjo, bahwa kunjungan Kepala BPPSDMP Kementan diharapkan berdampak positif pada peningkatan peran dan fungsi dari Balai Penyuluhan Pertanian [BPP].

"Kami sangat mendukung dan setuju, karena petani butuh pendampingan teknis, butuh peningkatan kemampuan kapasitasnya sebagai petani," kata Bupati Sutedjo.

Menurutnya, petani daerah tidak ingin hanya menjadi petani yang biasa, tetapi harus menjadi petani yang maju, petani yang pikirannya selalu bergerak. 

"Petani yang dinamis selalu berusaha menemukan pemikiran baru, teknik baru sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian. 

Menurutnya, kebijakan dari BPPSDMP sangat mem-back up dan mendukung spirit yang dibangun di Kulon Progo, meskipun produksi beras sudah surplus 34.000 ton setiap tahun. 

"Tapi kita tidak berpuas cukup seperti itu, sehingga kami masih tetap masih merangsang, mendorong petani selalu meningkatkan produktivitas. BPPSDMP ada program untuk meningkatkan kapasitas dan fungsi peran dari BPP melaksanakan penyuluhan pertanian, sinkron dengan yang kita gencarkan di Kulon Progo," kata Bupati Sutedjo. [Cha]

Kulon Progo of Yogyakarta [B2B] - Indonesian government through the agriculture ministry has developed shallots production centers in Yogyakarta province as the buffer zone for improve welfare of farmers and the anticipation of the supply chain and expense transport which often trigger price increases in consumer level, according to senior official of the ministry.