Kementan Dorong Petani Milenial Tapin Kembangkan Inovasi Teknologi
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tapin, Kalsel [B2B] - Petani milenial Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel yang bergabung pada Forum Komunikasi Petani Milenial [FKPM] didorong terus mengembangkan inovasi teknologi pertanian, sehingga sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian RI membangun pertanian maju, mandiri dan modern.
Seruan tersebut dikemukakan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati diwakili Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto pada pertemuan FKPM Tapin di Desa Timbaan, Kecamatan Tapin Selatan, belum lama ini.
"FKPM Tapin harus berupaya mengembangkan inovasi teknologi pertanian yang modern, maka tingkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak ketiga, investor dan lembaga terkait di bidang pertanian," kata Joko TH.
Langkah tersebut, katanya, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang inovasi teknologi dapat mengoptimalkan kinerja pertanian, khususnya pemanfaatan lahan potensial. Tercatat 99,65 juta hektar lahan potensial menantikan intervensi inovasi teknologi oleh petani milenial.
“Kita tidak bisa bertahan dengan cara-cara kemarin, harus dengan cara modern. Inovasi teknologi terbukti mampu memberi efektivitas dan efisiensi yang luar biasa, aktivitas pertanian menjadi lebih terukur," kata Mentan Syahrul seperti dikutip Joko TH.
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa inovasi dan penggunaan teknologi memberi peluang petani untuk mengembangkan usaha taninya dengan hasil yang maksimal.
"inovasi dan teknologi di bidang pertanian dapat diadopsi dan dikembangkan secara massal hingga skala industri," katanya.
Tidak hanya tantangan iklim yang semakin ekstrim, kata Dedi Nursyamsi, mekanisasi juga mampu menjawab tantangan ke depan, dengan mekanisasi aktivitas bertani semakin cepat dan produktivitas petani menjadi lebih terjamin. Mekanisasi juga menekan losses (kehilangan hasil panen) dari 13% menjadi 3% hingga 5%.
Dalam pertemuan dengan pimpinan BBPP Binuang, turut hadir Ketua dan Sekretaris FKPM Tapin, Miseran dan Ahmad Nauvaly Rizky; perwakilan Dinas Pertanian Tapin, M Acfyad dan perwakilan Ikatan Alumni Jepang [Ikamaja] Saidi Ali yang juga Penasihat FKPM Tapin.
Joko TH mengharapkan FKPM Tapin meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar anggota maupun stakeholders melalui silaturahim, diskusi bahkan webinar untuk mengatasi kendala jarak, untuk memecahkan masalah dan tantangan lapangan.
"Banyak hal dapat dibahas seperti permasalahan budidaya, pemasaran, pelatihan, permodalan dan sarana prasarana pertanian termasuk teknologi informasi," katanya lagi.
Ketua FKPM Tapin, Miseran menegaskan komitmen pihaknya untuk bekerja sama dengan para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, untuk mengembangkan produk olahan sebagai produk hilir sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produksi pertanian.
M Akhyad menegaskan bahwa Dinas Pertanian Pemkab Tapin memberi peluang koordinasi dan komunikasi untuk membuka jalan bagi FKPM Tapin menjalin kerjasama dengan stakeholders di daerah maupun pusat.
"Dukungan Pemkab diharapkan dapat meningkatkan kinerja petani milenial sebagai harapan masa depan pertanian daerah maupun di tingkat nasional," katanya. [jeka/timhumasbbppbinuang]
Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo sai
